KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini menandatangani peraturan baru yang melarang penggunaan perangkat lunak (software) buatan asing di Rusia.
Hal ini dilakukan sebagai respons atau "serangan balik" Rusia terkait banyaknya perusahaan teknologi yang memblokir akses terhadap negara tersebut, sebagai bagian dari sanski internasional yang diberikan atas invasi Rusia terhadap Ukraina.
Namun, peraturan yang baru diumumkan Putin ini tidak langsung berlaku hari ini. Menurut berbagai laporan, salah satunya adalah media yang berbasis di Eropa Timur Nexta, penggunaan software asing bakal efektif diblokir sepenuhnya di Rusia mulai 1 Januari 2025 mendatang.
Sehingga, berbagai perusahaan Rusia masih memiliki waktu kurang lebih tiga tahun untuk beralih ke software lokal.
Baca juga: Koleksi Komputer Antik dan Konsol Game Lawas Hancur Dibom Rusia
Meski demikian, Putin menegaskan bahwa mulai 31 Maret 2022 waktu setempat, berbagai pihak yang membeli software buatan asing akan melalui proses persetujuan (approval) terlebih dahulu.
Artinya, seluruh pengguna atau perusahaan yang membeli software buatan asing dengan bebas tanpa approval pemerintah bisa terkena hukuman yang berlaku di Rusia.
Selain itu, Putin juga menginstruksikan jajarannya untuk membuat persyaratan ketat terkait penggunaan software asing untuk kepentingan infrastruktur penting pemerintah.
Lalu, putin juga memerintahkan bawahannya untuk membuat aturan ketat terkait persetujuan pemakaian software buatan asing, di sejumlah tempat umum atau infrastuktur publik yang dianggap kurang begitu penting.
Seperti disebutkan di atas, langkah pemblokiran software ini merupakan respons atas banyaknya perusahaan asing yang lebih dulu memblokir akses terhadap Rusia, dan memaksa mereka untuk menjadi negara yang "mandiri", terisolasi, dan jauh dari bantuan negara lain.
Pemblokiran yang dilakukan berbagai perusahaan global tersebut dilancarkan demi "menghukum" Rusia atas invasi dan aksi militer mereka terhadap Ukraina.
Baca juga: Viral di TikTok, Begini Arti Kata “Ura” yang Kerap Diucapkan Putin
Di bidang teknologi sendiri, sudah banyak perusahaan yang sudah memblokir akses penjualan produk dan layanan mereka terhadap Rusia, termasuk Meta, Microsoft, Samsung, Apple, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Google melarang masyarakat Rusia untuk membeli berbagai layanan dan aplikasi melalui akun Google, serta melarang produsen ponsel asal Rusia untuk memakai sistem operasi (OS) Android, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizchina, Kamis (31/3/2022).
Ke depannya, bukan tidak mungkin jumlah perusahaan yang memblokir akses terhadap Rusia akan semakin banyak dan bertambah, setidaknya hingga negara tersebut menyetop aksi militer yang mereka lakukan terhadap Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.