Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Induk Facebook Bayar Agensi Digital untuk Coreng Citra TikTok...

Kompas.com - 31/03/2022, 13:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Induk jejaring sosial Facebook, Meta Platforms Inc., Facebook dilaporkan menggunakan agensi digital untuk memperburuk citra TikTok di mata publik. Musababnya, diyakiini karena popularitas Facebook yang kini mulai disalip oleh TikTok.

Sepanjang 2021, media sosial berbasis video pendek buatan ByteDance tersebut dinobatkan sebagai aplikasi nomor satu yang paling banyak diunduh dan paling laris oleh beberapa firma riset pasar.

Dengan demikian, TikTok berhasil mengalahkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp yang notabene merupakan aplikasi di bawah naungan Meta.

Baca juga: Kalahkan Facebook, TikTok Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh

Bayar Targeted Victory

Menurut laporan The Washington Post, Meta membayar agensi digital bernama Targeted Victory untuk menyebarkan kampanye negatif tentang TikTok. Tujuan akhirnya, membuat keberadaan TikTok ditentang oleh warga AS.

Salah satu kampanye yang digalakan ialah dengan menyebutkan bahwa TikTok merupakan ancaman untuk anak-anak Amerika Serikat.

"Mimpinya adalah mendapatkan cerita dengan judul utama seperti 'Dari tarian hingga bahaya: bagaimana TikTok menjadi media sosial paling berbahaya bagi anak-anak,'" tulis staf Target Victory.

Targeted Victory sendiri awalnya didirikan oleh Zac Moffatt sebagai perusahaan konsultan digital Partai Republik.

Namun, kini, Targeted Victory secara rutin memberi "nasihat" pemasaran kepada eksekutif Facebook selama bertahun-tahun, termasuk ketika Facebook terkena skandal Cambridge Analytica setelah pemilihan umum tahun 2016.

Baca juga: Facebook Sanggupi Bayar Denda Rp 9 Miliar Akibat Skandal Cambridge Analytica

Sayangnya, tidak disebutkan berapa uang yang dikeluarkan Meta untuk membayar Targeted Victory untuk memperburuk citra TikTok.

Macam-macam usaha Facebook untuk cela citra TikTok

Untuk mencoreng citra TikTok, Targeted Victory menggunakan beberapa taktik. Pertama, Target Victory dilaporkan menjalin kerja sama dengan puluhan firma hubungan masyarakat di seluruh Amerika Serikat.

Tujuannya tak lain untuk membantu mempengaruhi opini publik terhadap TikTok. Bahkan mendorong wartawan politik dan politisi lokal untuk membantu untuk menjatuhkan TikTok.

Kedua, demi memperburuk citra TikTok, Tagerted Victory juga dilaporkan mendorong penulisan berita-berita yang isinya terkait tren-tren TikTok yang dianggap berbahaya dan membawa pengaruh negatif untuk anak-anak AS.

Untuk memperkuat liputan negatif tentang TikTok, Targeted Victory mempromosikan cerita dari kumpulan "Bad TikTok Clip" (video TikTok yang buruk) ke media-media lokal di Massachusetts, Michigan, Minnesota, Rhode Island, dan Washington, D.C.

Baca juga: Begini Cara TikTok Menangkal Challenge Berbahaya

Salah satu video yang disebut "Bad TikTok Clip" adalah video yang berisi TikTok challenge (tantangan TikTok) bernama "devious licks", yang menunjukkan siswa sedang merusak properti sekolah.

Targeted Victory juga mempromosikan TikTok challenge "slap a teacher" (menampar guru) untuk dimuat di berita-berita lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com