Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telegram Error, Pengguna Tidak Bisa Berkirim Pesan

Kompas.com - 02/04/2022, 18:01 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi Telegram dikeluhkan mengalami gangguan atau error pada Sabtu (2/4/2022). Dari pantauan KompasTekno, aplikasi Telegram bisa dibuka, namun pengguna tidak bisa berkirim pesan.

Saat dicoba diakses, aplikasi Telegram masih dapat dibuka dan tampil dengan tampilan utama seperti biasanya.

Namun tulisan "Telegram" yang seharusnya tertera pada tampilan utama aplikasi, justru tampil dengan keterangan "Updating" atau sedang dalam permbaruan, disertai beberapa simbol titik seolah menunjukkan proses loading.

Tampilan yang sama juga muncul saat pengguna membuka laman obrolan. Pada laman obrolan, aplikasi itu juga menunjukkan keterangan "Updating...".

Saat tim KompasTekno mencoba mengirim pesan, aplikasi tampak menunjukkan proses loading dengan simbol jam. Namun, pesan tersebut tak kunjung terkirim.

Baca juga: Selain Indonesia, Shopee Error Juga Dikeluhkan Pengguna di Malaysia hingga Brasil

Keluhan Telegram error juga membanjiri linimasa Twitter. Tampaknya, gangguan tidak hanya dialami pengguna Indonesia. Beberapa pengguna Telegram di beberapa negara lain juga mengalami hal yang sama.

Salah satunya diungkapkan pengguna asal Malaysia yang memiiki handle twitter @.zhaoozhaooooo.

"@telegram down? #malaysia", twitnya sambil mengunggah tangkapan layar aplikasi Telegram yang sedang error.

Twit senada juga diunggah handle Twitter @.minhyucck. Dia berkata, pesannya yang dikirimkan via Telegram terjeda atau pending.

Adapun warganet dengan handle @.seleneb19wins mengeluhkan Telegram miliknya mengalami error. Ia bahkan sempat melakukan unistal Telegram, namun tidak bisa kembali login setelah menginstalnya lagi.

Ada pula warganet luar negeri dengan handle @.Amanda_KING_88 yang mengeluhkan server Telegram tumbang sehingga ia beralih ke Twitter.

Baca juga: Telegram Diblokir di Brasil gara-gara Tidak Balas E-mail MA

Dikutip KompasTekno dari situs Down Detector, laporan tumbangnya Telegram tercatat sekitar pukul 16.00 WIB. Sejak saat itu, laporan yang sama terus bertambah dan memuncak pada pukul 16.53.

Adapun jumlah laporan Telegram down di Indonesia mencapai 1.368 laporan.

Tangkapan layar situs Down Detector, menampilkan grafik laporan telegram error yang mencapai 1.368 pada pukul 16.56 WIB.Down Detector/Telegram Error Tangkapan layar situs Down Detector, menampilkan grafik laporan telegram error yang mencapai 1.368 pada pukul 16.56 WIB.

Melihat situs Down Detector, beberapa komentar mengatakan Telegram error di beberapa negara. Beberapa negara yang disebut adalah Bangladesh, Sri lanka, India, Hong Kong, Myanmar, dan Malaysia.

Hal itu juga terlihat dari peta gangguan Telegram, di mana ada titik merah cukup besar di malaysia, Singapura, dan Indonesia, mengindikasikan Telegram sedang bermasalah.

Tangkapan layar peta gangguan Telegram di Asia Tenggara.Down Detector/Telegram Error Tangkapan layar peta gangguan Telegram di Asia Tenggara.

Saat situs diatur ke regional Amerika Serikat, laporan telegram error juga tidak kalah tingginya. Ketika berita ini ditulis, ada 249 laporan pengguna Telegram di AS pada pukul 17.00 WIB.

Tangkapan layar situs Down Detector yang menampilkan grafik laporan Telegram error di Amerika Serikat.Down Detector/Telegram Tangkapan layar situs Down Detector yang menampilkan grafik laporan Telegram error di Amerika Serikat.

Hingga saat ini, belum ada informasi dari pihak Telegram terkait gangguan ini. Pihak Twitter juga belum menyampaikan tanggapan apapun terkait gangguan yang kemungkinan terjadi secara global ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com