Menurut sejarahnya, TweetDeck mulanya adalah aplikasi independen buatan Iain Dodsworth yang dirilis tahun 2008. TweetDeck dibuat untuk mempermudah dalam pengelolaan banyak akun secara simultan dan lebih mudah.
TweetDeck kemudian dibeli oleh Twiter di tahun 2011 dengan nilai 40 juta USD, atau setara dengan Rp574 milyar bila dikonversikan dengan kurs terkini.
Seperti dijelaskan di awal, Twitter Blue merupakan layanan baru Twitter, di mana pengguna bisa berlangganan untuk menikmati beberapa fitur yang belum ada di versi reguler.
Twitter Blue dirilis sejak tahun 2021 di Australia. Kini, platform mikroblogging itu terus melakukan ekspansi untuk Twitter Blue. Namun layanan itu belum hadir di Indonesia saat ini.
Untuk tarifnya, biaya berlangganan Twitter Blue dipatok mulai 2,99 USD atau setara Rp 42.935. Harga tersebut mengacu pada harga berlangganan di Amerika Serikat.
Baca juga: Twitter Blue Resmi Meluncur, Ini Bedanya dengan Versi Biasa
Dirangkum KompasTekno dari CNET, beberapa fitur unggulan Twitter Blue yang absen di versi reguler misalnya, bebas iklan, undo tweet (membatalkan twit yang sudah diposting), folder bookmarks, dan sebagainya.
Menurut situs resminya, Twitter mengatakan masih akan mengembangkan fitur untuk Twitter Blue secara berkala, sehingga beberapa fitur mungkin belum tersedia di seluruh pengguna secara bersamaan. Fitur yang saat ini sudah tersedia bisa dicek di situs berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.