Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja AS Lebih Pilih Tiktok dan Snapchat ketimbang Instagram-Facebook

Kompas.com - 07/04/2022, 13:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi media sosial berbasis video pendek, TikTok semakin digandrungi oleh masyarakat dunia, khususnya usia remaja.

Menurut hasil survei terbaru, TikTok dipilih menjadi media sosial paling disukai oleh remaja Amerika Serikat (AS) untuk saat ini. Mengalahkan dua jejaring sosial raksasa di bawah naungan Meta Platforms Inc. (dulu Facebook Inc.), yaitu Instagram dan Facebook.

Setidaknya begitulah menurut hasil survei bertajuk "Take Stock With Teens" dari perusahaan investasi Piper Sandler. Tahun ini, Piper Sandler telah melakukan survei terhadap 7.100 remaja AS di 44 negara bagian dari 16 Februari hingga 22 Maret 2022.

Hasilnya, sebanyak 33 persen remaja AS memilih TikTok sebagai platform media sosial favoritnya. Lalu, Snapchat dan Instagram masing-masing disukai oleh 31 persen dan 22 persen remaja AS.

Ini menjadikan TikTok sebagai media sosial paling disukai oleh remaja AS untuk saat ini.

Baca juga: Tips agar Video TikTok Masuk FYP dan Ditonton Lebih Banyak Orang

Yang menarik, bila dibandingkan dengan hasil survei "Take Stock With Teens" tahun 2020 dan 2021, popularitas TikTok di kalangan remaja AS terlihat terus meningkat dari waktu ke waktu.

Pasalnya pada musim gugur 2020, TikTok hanya menjadi favorit bagi 29 persen remaja AS.

Sementara di 2021, popularitas TikTok naik sedikit karena menjadi favorit bagi 30 persen remaja AS. Ketika itu, Snapchat menjadi media sosial terfavorit karena disukai oleh 35 persen remaja AS.

Namun, di 2022 ini, TikTok berhasil melampaui Snapchat dan menjadi media sosial paling disukai oleh remaja AS untuk sekarang.

Facebook tak populer di kalangan remaja AS

Ilustrasi Facebook dan Instagramcnet.com Ilustrasi Facebook dan Instagram
Dari survei "Take Stock With Teens" 2022, Instagram harus puas berada di posisi ketiga, karena hanya disukai oleh 22 persen remaja AS. Popularitas Instagram disebut mengalami penurunan, namun, tidak disebutkan berapa besar penurunan tersebut.

Dengan masuk tiga besar sebagai media sosial favorit pilihan remaja AS, platform berbagai foto dan video di bawah naungan Meta itu terbilang lebih baik dibanding saudaranya, Facebook.

Meski memiliki menjadi jejaring sosial dengan pengguna aktif harian terbanyak di dunia, Facebook ternyata tak laku di kalangan remaja AS.

Pasalnya, dalam hasil survei "Take Stock With Teens" 2022, hanya 3 persen remaja AS saja yang menyatakan lebih menyukai Facebook ketimbang media sosial lainnya.

Karena bukan menjadi favorit, Facebook dilaporkan hanya digunakan oleh 31 persen remaja AS yang disurvei Piper Sandler tahun 2022.

Baca juga: Instagram Bikin Akun TikTok Baru untuk Promosi Fitur IG

Angka itu paling sedikit di antara media sosial lainnya, seperti Instagram (89 persen), Snapchat (84 persen), dan TikTok (80 persen).

Induk Facebook bayar agensi untuk coreng citra TikTok

Dilaporkan outlet media Yahoo Finance, media sosial yang paling banyak menggaet dan digunakan pengguna muda disebut akan lebih banyak mendatangkan keuntungan dari iklan.

Pasalnya, pengguna muda, seperti remaja, disebut belum memiliki preferensi merek yang tetap seperti pengguna dewasa.

Makanya pengiklan dapat mengiklankan produknya ke pengguna remaja, karena ada peluang yang lebih baik untuk menarik konsumen generasi baru, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Yahoo Finance, Kamis (7/4/2022).

Itulah mengapa platform media sosial berlomba-lomba menggaet pengguna remaja untuk menggunakan layanannya, tak terkecuali dengan Facebook.

Demi bisa bersaing dengan TikTok, Facebook kini juga menghadirkan Facebook Reels. Fitur video pendek baru Facebook itu sangat mirip dengan video TikTok.

Baca juga: Ketika Induk Facebook Bayar Agensi Digital untuk Coreng Citra TikTok...

Baru-baru ini, induk jejaring sosial Facebook, Meta Platforms Inc. bahkan dilaporkan sampai harus membayar agensi digital untuk memperburuk citra TikTok.

Dengan begitu, agaknya pengguna TikTok, termasuk pengguna remajanya diharapkan akan beralih ke media sosial lainnya seperti Facebook.

Salah satu kampanye yang digalakan ialah dengan menyebutkan bahwa TikTok merupakan ancaman untuk anak-anak Amerika Serikat.

Demi memperburuk citra TikTok, Meta bersama agensi digitalnya juga dilaporkan mendorong penulisan berita-berita yang isinya terkait tren-tren TikTok yang dianggap berbahaya dan membawa pengaruh negatif untuk anak-anak AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com