Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Migrasi 3G ke 4G dan BTS Baru untuk Kawasan 3T

Kompas.com - 11/04/2022, 09:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Masalah terbesar operator seluler adalah upaya perluasan jaringan yang memakan hampir seluruh biaya modal (capital expenditure) untuk investasi teknologi.

Operator akan menghitung lebih dulu untung rugi dari segi ekonomi ketika akan membuka layanan satu kawasan. Itu menjadi sebab kenapa operator lebih suka main di perkotaan yang padat dan potensial secara pendapatan.

Biaya terbesar adalah perangkat utama berupa radio, BTS (base tranceiver station) yang harus dibeli ke vendor-vendor teknologi yang selain tidak murah juga harus dibayar pakai dollar.

Namun Telkomsel sebagai operator terbesar di Indonesia, tidak terlalu merepotkan hal itu.

Sejak awal keberadaannya mereka yakin, membangun fasilitas telekomunikasi akan menumbuhkan kebutuhan akan layanan telekomunikasi. Segala sumber daya dioptimalkan untuk pembangunan yang menyebar samppai pelosok seluruh Nusantara, bahkan juga dilakukan pada masa-masa resesi beberapa dekade lalu.

Namun teknologi yang berkembang memaksa operator seluler menghapuskan layanan generasi ketiga (3G), yang lebih boros dan kurang efisien dibanding teknologi 4G LTE. Padahal pelanggan 3G, juga 2G, masih banyak.

Tidak sederhana, melakukan migrasi teknologi dari 3G ke 4G LTE. Malaysia misalnya, yang telah mencanangkan bebas 3G pada 2021 hingga kini masih tersisa sekitar 440.000 pelanggan menggunakan 3G. Penyebabnya selain ponsel pengguna masih 3G, ada kendala alam yang membuat proses migrasi menara tersendat.

Vietnam lewat Kementerian Informasi dan Komunikasi (MIC) juga telah merencanakan perpindahan seluruh jaringan baik 2G maupun 3G menjadi 4G, paling lambat akhir 2022. Tetapi perjalanan Vietnam bakal lebih berat mengingat masih 28 persen atau 25 jutaan pelanggan yang memakai ponsel 2G atau 3G.

Kerja sama Bakti Kominfo

Saat ini, dari 245.000 BTS yang dimiliki Telkomsel, masih ada 49.000 BTS 3G di 550 kota yang secara bertahap akan ditingkatkan menjadi BTS 4G LTE hingga akhir tahun.

Dua pekan lalu, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail, ikut mengecek langsung proses upgrading 932 BTS 3G ke 4G/LTE, di Telkomsel Smart Office.

Peningkatan kapasitas dan kemampuan jaringan Telkomsel ditunggu masyarakat, karena koneksi mobile internet saat ini sudah jadi kebutuhan pokok. Operator seluler punya hak memilih teknologi dalam pengoperasian jaringan yang menjadi dasar peningkatan layanan berbasis 3G ke layanan berbasis 4G,

“Dengan tetap memperhatikan kepentingan dan perlindungan pelanggan,” kata Ismail.

Telkomsel memasuki tahap pertama proses upgrade layanan jaringan 3G ke 4G/LTE di 766 kecamatan di 90 kota/kabupaten selama Maret-Mei 2022.

Kecamatan di wilayah operasional Telkomsel Area Jawa Bali dan Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan) mendominasi proses upgrade seluruh jaringan 3G ke 4G/LTE sepanjang Maret hingga Mei 2022.

Tahap kedua akan dimulai Juni hingga Juli 2022 di 132 kota/kabupaten. Tahap ketiga, upgrade layanan dilakukan di 178 kota/kabupaten pada Agustus hingga Oktober 2022, dan tahap keempat pada November-Desember 2022 di 104 kota/kabupaten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com