Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Migrasi 3G ke 4G dan BTS Baru untuk Kawasan 3T

Kompas.com - 11/04/2022, 09:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selama proses upgrading, pelanggan masih dapat melakukan layanan panggilan suara dengan nyaman dan tetap terjaga melalui jaringan 2G Telkomsel yang masih tersedia.

Juga dapat dilakukan panggilan suara berkualitas HD sambil menikmati akses internet, browsing, bermain game, video streaming bersamaan, menggunakan layanan VoLTE Telkomsel yang tersedia di 514 kota/kabupaten.

Peluang perluasan cakupan dengan membangun BTS baru juga terbuka, kerja sama dengan Bakti Kominfo yang menawarkan pembangunan sebanyak 9.113 BTS di kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dan sedikit di non-3T. Proyek ini dimenangkan Telkomsel sebanyak 7.772 BTS dan 132 BTS oleh XL Axiata.

Penambahan 2,1 kali lipat

Hingga Maret silam, Telkomsel telah mendirikan 2.750 BTS 4G/LTE, sisanya akan dituntaskan hingga akhir 2022, sembari memigrasi beberapa BTS 3G-nya. Semua dibangun dengan koneksi VSAT (very small aperture terminal) dan teresterial (jaringan serat optik atau gelombang mikro).

Keberadaan jaringan 4G LTE Telkomsel turut menumbuhkembangkan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), yang kini jumlahnya mencapai 65 juta. Telkomsel juga punya andil dengan prestasi UMKM yang sudah go online, yang menjadi penyumbang 61 persen PDB (produk domestik bruto).

Penelitian Blibli.com bekerja sama dengan Litbang Kompas dan Boston Consulting Group (BCG) menyebutkan, pebisnis yang go-online mempunyai peluang pendapatan dan meraih pasar lebih besar.

Bila mereka masih di jalur offline dan tidak memanfaatkan koneksi internet akan kehilangan peluang 1,1 kali lipat penambahan pendapatan. Platform digital juga juga membuka peluang pendapatan 2,1 kali lipat karena UMKM menjangkau pasar yang lebih luas.

Aksesibilitas terhadap informasi kian terbuka juga membuat pelajar mudah mendapatkan materi pendidikan. Ketidakrataan akses jaringan internet berbanding lurus dengan Indeks Pendidikan menurut tingkat penyelesaian pendidikan.

Data BPS (Biro Pusat Statistik) menunjukkan IP untuk setingkat SMA, di provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Gorontalo, termasuk Kalimantan Barat rata-rata di bawah 60 persen tingkat kelulusannya. Jauh berbeda dengan di Jawa atau Sumatera yang memiliki jaringan 4G lebih merata. ***

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com