KOMPAS.com - Elon Musk belum lama ini menjadi perbincangan setelah memborong saham di Twitter pekan lalu. Namun cara Musk membeli saham perusahaan yang didirikan Jack Dorsey itu membuatnya mendapat gugatan dari investor lain.
Salah satu investor Twitter bernama Marc Bain Rasella menggugat Elon Musk karena ia tidak segera mengungkapkan jumlah kepemilikan sahamnya ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC).
Musk malah baru mengungkapkan jumlah sahamnya di Twitter melebihi tenggat yang ditetapkan SEC.
Baca juga: Elon Musk Borong Saham Twitter Senilai Rp 41 Triliun
Rasella mengeklaim bahwa keterlambatan Musk dalam melaporkan kepemilikan sahamnya membuat Rasella rugi.
Sebab, Rasella terlanjur menjual sahamnya di Twitter dengan harga yang menurutnya "dibuat rendah", tanpa mengetahui bahwa CEO SpaceX itu sudah memborong saham Twitter.
Padahal jika Rasella tahu Musk memborong saham Twitter, ia tidak akan menjual sahamnya.
"Penggugat dan kelompoknya tidak akan menjual saham Twitter sama sekali jika mengetahui bahwa harga pasar "dibuat rendah" dan "palsu" oleh pernyataan Tergugat (Elon Musk) yang menyesatkan," demikian salah satu kutipan dalam gugatan Rasella.
Baca juga: Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Segera Ambil Alih?
Musk sendiri seharusnya mengungkapkan kepemilikan saham Twitter pada 24 Maret, atau 10 hari setelah pengajuan ke SEC untuk membeli saham Twitter pada 14 Maret. Tenggat ini sudah diatur oleh SEC karena Musk memiliki saham di atas 5 persen.
Namun Musk baru melapor ke SEC pada 4 April setelah mengumpulkan saham sebesar 9,2 persen. Jumlah ini menjadikan Musk sebagai pemilik saham "luar" terbesar. Harga saham Twitter saat itu pun langsung meroket lebih dari 27 persen.
Baca juga: Saham Twitter To The Moon Setelah Diborong Elon Musk
Menurut Rasella, kelalaian yang dilakukan Musk memungkinkan orang terkaya dunia tersebut membeli lebih banyak saham Twitter dengan harga rendah demi meningkatkan keuntungan. Rasella mengeklaim kalau Elon Musk menghemat sekitar 143 juta dollar AS (Rp 2 triliun) atas pembelian saham Twitter karena harganya dibuat rendah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.