KOMPAS.com - Salah satu perusahaan perakit iPhone, Pegatron, dikabarkan telah menangguhkan kegiatan produksi di dua pabriknya yang berlokasi di kota Shanghai dan satu lainnya di Kota Kunshan, China, untuk sementara waktu.
Kebijakan itu berlaku efektif mulai 12 April. Menurut berbagai laporan, kebijakan tersebut diterapkan demi mematuhi kebijakan pembatasan pergerakan (lockdown) di China, setelah kasus Covid-19 yang belakangan kembali meningkat.
Konon, penyetopan sejumlah pabrik Pegatron ini bakal berdampak pada sejumlah produk Apple, terutama iPhone.
Baca juga: Shenzhen Lockdown, Pabrik Perakit iPhone Setop Produksi Sementara
Pasalnya, Pegatron disinyalir merupakan perusahaan atau pabrikan yang dikhususkan untuk merakit iPhone.
Bahkan, pabrik itu disebut berkontribusi terhadap 20-30 persen dari semua model iPhone yang saat ini masih diproduksi.
Meski demikian, masih belum jelas apa dampak penutupan pabrik Pegatron terhadap stok iPhone di seluruh dunia dalam beberapa waktu ke depan.
Sebab, Apple juga belum memberikan pernyataan terkait penutupan operasional Pegatron ini.
Namun, untuk saat ini, Pegatron mengatakan, pihaknya tengah berkomunikasi dengan para mitra dan pemasoknya, boleh jadi termasuk Apple, terkait penyetopan operasional di sejumlah pabriknya.
Baca juga: Demo Buruh di Pabrik iPhone Rusuh, Ribuan iPhone Dijarah
Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya bakal berupaya untuk melanjutkan kegiatan produksi dalam beberapa waktu ke depan, sembari mematuhi kebijakan lockdown yang berlaku di China.
Selain Pegatron, perakit Apple lainnya yang bertugas membuat Macbook, yaitu Quanta juga disebut telah menutup pabriknya yang berlokasi di wilayah Songjiang, Shanghai sejak awal April lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.