KOMPAS.com - Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan virtual asisten suara seperti Google Assistant, Apple Siri, Amazon Alexa, dan lainnya.
Fungsi virtual asisten ini umumnya untuk membantu pengguna memberikan instruksi tertentu pada smartphone seperti navigasi GPS, mengatur alarm, mengatur cuaca dan lainnya.
Namun sadarkah Anda bahwa mayoritas virtual asisten memiliki kesamaan yaitu menggunakan suara perempuan.
Meskipun terdapat juga beberapa yang menggunakan suara pria namun, kenyataannya sistem otomatis suara Artificial Intelligence (AI) secara default sebagian besar menggunakan suara perempuan.
Lantas mengapa banyak perusahan teknologi yang cenderung lebih memilih virtual asisten menggunakan suara perempuan? Berikut ini terdapat beberapa alasannya.
Baca juga: Google Assistant Kini Bisa Dibungkam Kalau Lagi Ngoceh
Dilansir dari Adapt World Wide, Terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa manusia cenderung lebih menyukai suara perempuan. Bahkan beberapa teori mengatakan bahwa suara perempuan lebih menenangkan.
Selain itu, suara perempuan cenderung mengartikulasikan suara vokal yang lebih jelas sehingga lebih mudah dipahami terutama di lingkungan industri.
Salah satu alasan programmer banyak menggunakan suara perempuan untuk digunakan sebagai virtual asisten adalah untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses pengembangan aplikasi.
Mereka tidak perlu repot-repot kembali mengembangkan virtual asisten dengan suara pria. Hal tersebut sejalan dengan data suara sistem text-to-speech yang sebagian besar menggunakan suara perempuan.
Menilik sedikit sejarah virtual asisten penggunaan suara perempuan berasal dari tahun 1878 yaitu Emma Nutt, seorang wanita asal Amerika Serikat yang menjadi perempuan pertama yang menjadi operator telepon di perusahaan Telephone Despatch.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.