Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Terima E-mail dari "WhatsApp" Berisi Pesan Suara

Kompas.com - 18/04/2022, 10:02 WIB
Bernad Adi Pramudita,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Modus baru pencurian data secara digital kembali ditemukan. Modus yang dipakai kali ini dilakukan dengan menyamar menjadi notifikasi pesan masuk WhatsApp melalui e-mail.

Pelaku akan mengirimkan e-mail kepada target, mengaku sebagai notifikasi WhatsApp, dan mengatakan bahwa target memiliki pesan suara yang belum terbaca.

Penipuan berkedok notifikasi pesan masuk WhatsApp ini sudah menyasar setidaknya 27.655 alamat e-mail. Data yang diincar oleh pelaku tidak lain seperti kata sandi yang disimpan di browser, informasi mengenai data pribadi, dompet cryptocurrency, nomor kartu kredit, dan file yang disimpan di komputer.

Baca juga: Apa Itu Phising dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Praktek phising ini pertama kali ditemukan oleh peneliti dari perusahaan software Armorblox.

Selain mengaku sebagai WhatsApp Notifier atau pengingat pesan masuk, pelaku juga mencantumkan tanggal "pesan suara" tersebut dikirim beserta durasi pesan itu. Di bawahnya juga tercantum tombol play untuk memutar "pesan" tersebut.

Scam Scam

Jika korban memencet tombol play yang ada di dalam e-mail, korban akan diarahkan ke laman yang meminta korban untuk memencet pilihan Allowatau izinkan.

Untuk mengelabuhi korban agar memencet tombol Allow, pelaku akan berpura-pura meminta korban untuk membuktikan apakah korban bukan robot dengan memencet tombol Allow. Terkesan sederhana, tapi bagi pengguna yang tidak sadar, langkah ini cukup efektif untuk mengelabuhi.

Jika korban memencet tombol Allow, maka otomatis korban akan secara tidak sadar menginstal virus trojan bernama JS/Kryptic. Selain itu korban akan mendapat sederet notifikasi di browser berupa penipuan berkedok iklan, malware atau software berbahaya, dan situs dewasa.

phising phising

"JS/Kryptic sendiri adalah malware tipe trojan yang bergerak tanpa sepengetahuan pengguna. Fungsinya adalah mengambil kendali perangkat dari jarak jauh, mengambil informasi sistem yang digunakan, melihat riwayat tombol keyboard yang ditekan untuk mencari kata sandi, mengunduh malware lainnya, mengunduh dan mengunggah file yang ada di komputer," seperti dikutip KompasTekno dari Fortiguard, Senin (18/4/2022).

Baca juga: 40 Tahun Lalu E-mail Spam Pertama Dikirim, Isinya?

Biasanya, e-mail seperti di atas akan mudah teridentifikasi sebagai spam. Namun, pelaku melakukan sedikit modifikasi pada alamat pengirim e-mail yang ia gunakan.

Jika dilihat pada gambar di atas, terlihat ada domain "cbddmo.ru" yang tercantum pada alamat pengirim e-mail. Domain tersebut rupanya milik Badan Keamanan Jalan wilayah Moskow, Rusia.

Karena alamat e-mail menggunakan organisasi yang benar-benar ada dan valid, kebanyakan sistem keamanan di e-mail tidak akan melabelinya sebagai spam.

Armorblox menilai ada peretas atau hacker yang ikut serta dalam operasi penipuan ini. Fungsinya adalah membobol Badan Keamanan Jalan wilayah Moskow, agar domain e-mail miliknya bisa digunakan tanpa sepengetahuan organisasi tersebut.

Cara Mencegah

Untuk mencegah kejadian phising seperti ini, pengguna perlu juga mengetahui bagaimana cara membedakan e-mail yang dikirim oleh organisasi resmi dan e-mail yang dikirim oleh penipu.

Dirangkum KompasTekno dari BleepingComputer, pelaku menggunakan langkah-langkah seperti penggunaan domain badan resmi, namun tanda bahwa e-mail tersebut adalah palsu terlihat jelas.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah Facebook agar Tidak Kena Phising Tag Link Porno

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com