Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Berkurang 200.000, Netflix Salahkan Kebiasaan Berbagi "Password"

Kompas.com - 20/04/2022, 11:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Keputusan itu juga turut menangguhkan seluruh langganan berbayar di Rusia. Alhasil, Netflix kehilangan 700.000 pelanggan berbayar yang berasal dari Negeri Beruang Merah itu.

Bila tak menangguhkan layanannya di Rusia, Netflix memperkirakan perusahaan masih akan melihat pertumbuhan pelanggan hingga 500.000 pada kuartal ini.

Persaingan meningkat

Faktor ketiga adalah masalah persaingan yang meningkat. Netflix menyebutkan, peluncuran platform streaming film oleh perusahaan hiburan lain juga turut berperan dalam penurunan pelanggannya pada kuartal I-2022 ini.

Baca juga: Layanan Streaming Sepak Bola FIFA Plus Meluncur

Saat ini, konsumen di seluruh dunia memang dimudahkan dengan berbagai macam pilihan menonton film dan serial TV secara online alias streaming.

Selain Netflix, platform streaming populer lainnya ada Disney Plus Hotstar, HBO Go, Amazon Prime Video, Viu, Hulu, ESPN+, dan lain sebagainya.

Pelanggan diprediksi menurun lagi

Sebelumnya, pada kuartal IV-2021 (Oktober-Desember) lalu, Netflix sebenarnya memproyeksi pelanggannya akan bertambah di angka 2,5 juta pada kuartal I-2022 ini. Namun, ternyata estimasi itu meleset, dan malah turun sebesar 200.000 pelanggan.

Bila dibandingkan dengan periode kuartal I tahun 2021 lalu, pertumbuhan pelanggan Netflix dilaporkan mencapai 4 juta.

Selain kuartal I-2022, Netflix memprediksikan perusahaannya akan kehilangan pelanggan pada kuartal II (April-Juni) 2022 mendatang. Netflix memperkirakan bakal kehilangan 2 juta pelanggan berbayar secara global.

Bakal sediakan layanan gratis dengan iklan?

Karena pertumbuhan pelanggannya terus melambat akhir-akhir ini, Co-CEO Netflix Reed Hastings mengatakan, perusahaan sedang menjajaki untuk membuat harga berlangganan yang lebih murah.

Baca juga: Paket Bundling Telkomsel Netflix Meluncur, Harga Mulai Rp 62.000

Selain itu, menurut Hastings, Netflix tengah mempertimbangkan untuk menyediakan layanan dengan iklan demi bisa mendatangkan pelanggan baru.

Selama bertahun-tahun, Netflix sendiri menolak menyertakan iklan dalam layanannya karena menggunakan skema iklan seperti itu akan merusak proporsi Netflix sebagai brand bebas iklan.

Padahal, strategi ini biasanya digunakan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Netflix bisa menyediakan pilihan berlangganan gratis dengan subsidi iklan, atau membayar untuk menikmati konten tanpa iklan.

Namun, keputusan menyertakan iklan dalam layanan Netflix masih dalam proses pertimbangan dan belum ada keputusan akhir, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (20/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com