Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Aplikasi Azan dan Penunjuk Arah Klibat yang Diduga Curi Data Pengguna

Kompas.com - 22/04/2022, 15:45 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

  • Simple weather & clock widget

Diunduh lebih dari 1 juta kali. Data yang diduga dicuri adalah nomor ponsel, nomor IMEI, dan SSID router pengguna.

  • Handcent Next SMS-Text w/ MMS

Diunduh lebih dari 1 juta kali. Data yang diduga dicuri adalah alamat e-mail, nomor IMEI, dan SSID router pengguna.

  • Smart Kit 360

Diunduh lebih dari 1 juta kali. Data yang diduga dicuri adalah alamat e-mail, nomor IMEI, dan SSID router pengguna.

  • Audiosdroid Audio Studio DAW – Apps on Google Play

Diunduh lebih dari 1 juta kali. Data yang diduga dicuri adalah nomor ponsel, nomor IMEI, data GPS, dan SSID router pengguna.

Baca juga: Apple dan Meta Dikelabui Hacker, Data Pengguna Diserahkan ke Peretas

Sudah dihapus Google

Serge Egelmen dan Joel Reardon sudah melaporkan 11 aplikasi mengandung malware ini ke Google sejak Oktober 2021 lalu. Akan tetapi, aplikasi-apliaksi itu tidak segera dihapus oleh Google dari Play Store.

Baru lah pada 25 Maret lalu, Google menghapus 11 aplikasi tersebut setelah melakukan investigasi, sebagaimana dihimpun dari Gizmodo.

Meskipun disebut telah dihapus, dari pantauan KompasTekno Jumat (22/4/2022) sore, beberapa aplikasi tersebut masih ditemukan di Play Store.

Begitu pula aplikasi Azan dan penunjang ibadah umat Muslim yang diduga mencuri data pribadi menurut laporan AppCensus, beberapa di antaranya juga masih mudah ditemukan dan diunduh di Play Store.

Baca juga: Awas Malware Brata Bisa Kuras Rekening Bank lalu Reset HP Android

Tanggapan Kominfo

Laporan AppCensus ini kemudian mendapat perhatian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Juru bicara Kominfo, Dedy permadi mengatakan pihaknya masih mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi di dalam beberapa aplikasi di Play Store.

"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," kata Dedy dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (21/4/2022).

Di samping itu, Dedy mengatakan bahwa Google, selaku pemilik toko aplikasi Play Store, telah mengambil tindakan terhadap 11 aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak.

"Aplikasi tersebut diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store," kata Dedy.

Baca juga: Aplikasi Adzan dan Penunjuk Kiblat di Play Store Diduga Curi Data, Ini Kata Kominfo

Tiga langkah pengamanan

Dedy mengimbau masyarakat untuk segera mengecek apakah 11 aplikasi tersebut telah di-install oleh pengguna atau tidak.

Bila sudah terlanjut menginstal, Dedy memberikan tiga langkah pengamanan yang dapat dilakukan pengguna, sebagai berikut:

  1. Lakukan pemutakhiran (update) sistem keamanan perangkat.
  2. Lakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tanpa hak, jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store. Lalu, hapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak.
  3. Jangan memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com