Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru Sebut Smartphone Tidak Sebabkan Tumor Otak

Kompas.com - 23/04/2022, 08:00 WIB
Bernad Adi Pramudita,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Ponsel dianggap menyebabkan kanker otak karena ponsel memancarkan radiasi. Ponsel memancarkan gelombang radiofrequency (RF) yang digunakan untuk memancarkan sinyal komunikasi.

Pada radiasi yang tinggi, gelombang RF mampu menaikkan suhu tubuh yang berada dalam jangkauan. Pada radiasi yang rendah, ada kekhawatiran gelombang RF menciptakan efek seperti pusing hingga kanker otak.

Pada Mei 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gelombang RF "diduga karsinogenik, berdasarkan peningkatan kasus glioma, salah satu tipe kanker otak,"

Eks penasihat senior bidang sains dan kebijakan di Agensi Perlindungan Lingkungan AS (Environmental Protection Agency) Lyle D. Burgoon juga menambahkan bahwa penggunaan ponsel tidak berdampak pada risiko tumor otak.

Menurutnya, pihak-pihak yang tidak suka dengan keberadaan ponsel seringkali mengutip temuan Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program/NTP) yang menyebut bahwa penggunaan ponsel dapat menyebabkan tumor otak.

Padahal menurut Burgoon, temuan NTP adalah hasil uji coba radiasi ponsel yang dinaikkan enam kali lipat dan diuji kepada tikus jantan. Dalam radiasi yang dinaikkan hingga enam kali lipat, tikus jantan tersebut mengidap tumor otak.

Baca juga: Radiasi Ponsel Picu Kanker pada Tikus, Apa Artinya bagi Manusia?

"Artinya NTP sendiri tidak akan menemukan adanya tumor otak pada tikus jantan jika radiasinya mirip dengan ponsel yang kita gunakan sekarang," kata Burgoon. 

Radiasi yang terpancar di tiap ponsel sendiri tidak bisa disamakan. Laporan BanklessTimes mengatakan bahwa setiap ponsel memiliki radiasi yang berbeda tergantung dari model perangkat, umur perangkat, kekuatan pemancar sinyal dari perangkat, dan jarak dari menara pemancar sinyal.

Seperti dirangkum KompasTekno dari DigitalTrends, Sabtu (16/4/2022), Burgoon mengatakan bahwa selama ponsel yang digunakan mengikuti standar radiasi yang ditentukan Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Comission/FCC) maka tidak ada bukti bahwa pengguna akan mengidap tumor otak.

Baca juga: 10 Smartphone dengan Radiasi Tinggi, Motorola Teratas

Di AS sendiri, FCC menetapkan standar SAR (specific absorption ratio) atau perbandingan gelombang medan elektromagnetik (Radiofrequency Electromagnetic Field/RF-EMF), sebesar 1,6 Watt per kilogram (W/kg).

Meski studi ini hanya menyasar kepada perempuan di Inggris, studi lain yang menyasar kepada pengguna ponsel yang lebih muda juga tidak mampu membuktikan adanya peningkatan risiko tumor otak.

"Secara keseluruhan, penelitian kami tidak mampu membuktikan hubungan sebab dan akibat pada penggunaan ponsel dan tumor otak pada anak-anak dan remaja," seperti dikutip KompasTekno dari penelitian yang berjudul "Penggunaan telepon nirkabel pada masa kanak-kanak dan remaja dan kanker otak neruoepitel: Hasil studi dari MOBI-Kids internasional."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com