Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Jaringan 5G Tumbuhkan Tiga Bidang Besar

Kompas.com - 25/04/2022, 07:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah jaringan yang memiliki ciri kapabilitas high-bandwith dan tingkat latensi yang jauh lebih rendah, sehingga proses transformasi digital pun mengalami perubahan.

Terlebih bila bicara tentang Revolusi Industri 4.0, kesiapan jaringan bandwith berkapabilitas tinggi jadi prasyarat yang harus dipenuhi.

Kehadiran 5G seperti yang telah disiapkan oleh operator seperti Telkomsel (yang paling agresif dan melakukan ekspansi) setidaknya menjadi pintu masuk bagi evolusi jaringan supercepat di Indonesia. Berkali-kali Telkomsel melakukan ujicoba termasuk terakhir saat berlangsung MotoGP di Mandalika, NTB.

Telkomsel telah menggunakan gelombang tinggi milimeterband di 26 GHz, yang menyemburkan kapasitas unduh di atas 6 GB. Ini merupakan real 5G.

Namun operator lain belum sepenuhnya menjalankan pada spektrum 5G. Operator memanfaatkan DSS (dynamic spectrum sharing), spektrum yang sama digunakan untuk teknologi berbeda, 5G dan 4G secara dinamis, selain menggunakan teknologi MIMO (multiple input multiple output).

Masalahnya DSS tidak bisa permanen karena akan mengganggu layanan 4G, sebab sama-sama menggunakan frekuensi 1800 MHz dan 2,1 GHz.

Indonesia akan menggunakan spektrum 2,3 GHz, 3,5 GHz, 26 GHz, 28 GHz dan 35 GHz, yang sebagiannya akan dirilis pemerintah untuk layanan 5G operator, namun belum ada kabar pasti dari pemerintah, kapan mengeluarkan frekuensi itu.

Frekuensi 700 MHz yang mulai ditinggalkan televisi analog yang migrasi ke teknologi digital juga belum ketahuan apakah akan dilelang.

Kendati begitu migrasi di beberapa kawasan dengan jaringan 5G tetap diperlukan. Beberapa negara dunia sudah mengomersilkan 5G, sejumlah negara lain masih mengkaji atau studi sambil menjalankan praktek uji coba.

Peluang 4,6 juta naker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com