Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Elon Musk Beli Twitter: Siasat Borong Saham dan Tolak Jadi Dewan Direksi

Kompas.com - 26/04/2022, 19:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Memang, bila Elon Musk menduduki jabatan dewan direksi Twitter, kepemilikan sahamnya akan dibatasi sampai 14,9 persen. Itu artinya, Musk tidak bisa membeli saham Twitter lebih banyak lagi dengan tujuan akhir akuisisi.

Namun, karena menolak jabatan eksekutif di Twitter, kepemilikan saham Musk juga tidak akan dibatasi sampai 14,9 persen.

Tawar beli Twitter Rp 618 Twitter - 13 April 2022

Dua hari berselang setelah dipastikan batal masuk dewan direksi Twitter, Musk resmi mengajukan penawaran untuk membeli seluruh saham perusahaan Twitter.

Pada 14 April, Musk berkicau "I made an offer" (saya telah membuat penawaran), sembari menyerakan tautan ke dokumen filing di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Ketika dibuka, dokumen filing SEC itu mengungkapkan informasi bahwa Elon Musk telah secara resmi menawar untuk membeli Twitter pada 13 Maret 2022.

Adapun Musk menawar membeli seluruh saham Twitter dengan harga 54,20 dolar AS (sekitar Rp 750.000) untuk setiap lembar saham yang ada. Menurut CNBC, secara total tawaran Musk untuk 100 persen saham Twitter bernilai sekitar 43 miliar dolar AS (Rp 618 triliun).

Harga pembelian yang ditetapkan Musk itu mewakili 38 persen dari harga penutupan saham premi Twitter pada 1 April 2022, atau hari perdagangan terakhir sebelum Musk mengungkapkan kepemilikan 9,2 persen sahamnya di Twitter pada 4 April 2022.

Baca juga: Elon Musk Tertarik Beli Twitter Rp 618 Triliun

Ganjalan dari para pemegang saham - 15 April 2022

Meski tawaran sudah diajukan pada 13 Maret, Twitter belum memutuskan apakah akan menerima atau menolaknya.

Pada 15 April, dewan direksi Twitter malah meluncurkan strategi yang akan mencegah Musk mengambil alih Twitter, yaitu dengan menetapkan "Rights Plan".

Rights Plan sendiri adalah rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas.

Rights Plan akan mengurangi kemungkinan bahwa entitas, orang, atau kelompok mana pun memperoleh kendali atas Twitter melalui akumulasi pasar terbuka tanpa membayar semua pemegang saham premi kendali yang sesuai.

Atau tanpa memberikan waktu yang cukup kepada Dewan untuk membuat penilaian yang tepat dan mengambil tindakan yang demi kepentingan terbaik dari pemegang saham.

Sederhananya, Rights Plan dapat mengurangi kemampuan Musk untuk membeli saham Twitter lebih banyak dan menjadi pengendali.

Setiap upaya pembelian saham lebih dari 15 persen akan mengharuskan Musk untuk bernegosiasi dengan dewan direksi Twitter.

Baca juga: Twitter Pikir Lagi Tawaran Akuisisi dari Elon Musk

Tiga sumber dana untuk beli Twitter - 20 April 2022

Strategi Rights Plan tersebut tak membuat Musk mundur dari rencana awalnya untuk membeli Twitter.

Pada 20 April, terungkap bahwa Musk sudah memiliki pendanaan yang cukup untuk membeli Twitter dengan harga 43 miliar dolar AS atau sekitar Rp 618 triliun (54,20 dollar AS per lembar saham).

Adapun sumber dana pertama berasal dari kantong Musk sendiri, nilainya hingga 21 miliar dollar AS atau setara Rp 303,2 triliun.

Lalu, pendanaan kedua berasal dari perusahaan bank investasi dan jasa keuangan Morgan Stanley bersama sejumlah bank lain. Dalam surat komitmen, bank tersebut menawarkan pinjaman sebesar 13 miliar dollar AS (sekitar Rp 187,5 triliun) ke Twitter.

Baca juga: Elon Musk Borong Saham Twitter, Harga Dogecoin Melesat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com