Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Twitter, Elon Musk Ingin Lebih Banyak Kebebasan Berbicara

Kompas.com - 27/04/2022, 07:05 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Twitter

KOMPAS.com - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk resmi membeli Twitter dengan harga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 634 triliun.

Setelah dibeli, Musk berencana untuk menjadikan Twitter sebagai perusahaan privat, serta menjejali beragam pembaruan untuk membuat Twitter lebih baik.

Salah satunya mungkin adalah menghapus berbagai kebijakan yang menghambat kebebasan berbicara (free speech) di platform tersebut.

Baca juga: Resmi, Elon Musk Beli Twitter Rp 634 Triliun

Hal itu disampaikan Musk dalam sebuah siaran pers yang mengumumkan transaksi pembelian Twitter oleh dirinya sendiri. Pernyataan itu juga di-screenshot dan diunggah Musk melalui akun Twitter-nya dengan handle @elonmusk.

"Kebebasan berbicara adalah fondasi fungsi demokrasi, dan Twitter adalah pusat kota digital, di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia, diperdebatkan di sini," tulis Musk.

Pria kelahiran 28 Juni 1971 ini melanjutkan, Twitter sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, namun potensi tersebut belum sepenuhnya diterapkan.

Ia pun berharap bahwa dirinya bisa bekerja sama dengan perusahaan barunya, sekaligus para pengguna Twitter dan komunitas-komunitas terkait untuk menelusuri potensi tersebut secara penuh.

Baca juga: Resmi Beli Twitter, Elon Musk Janji Bakal Tumpas Akun Bot

Di samping menjadikan Twitter sarana berdemokrasi tanpa adanya pihak yang membatasi, Musk juga mengatakan bahwa dirinya bakal menghadirkan beragam fitur baru untuk membuat platform Twitter lebih baik dari sebelumnya.

Salah satunya adalah membuka algoritma Twitter supaya bisa dipakai semua orang (open source) demi meningkatkan kepercayaan publik.

"Saya juga akan memberantas akun robot yang sering mengunggah banyak postingan sampah (spam bots), dengan cara mengotentikasi seluruh akun di Twitter bahwa mereka benar-benar dimiliki oleh manusia,"imbuh Musk.

Terkait kebebasan berbicara sendiri, pandangan Musk terkait hal tersebut tampaknya mutlak berlaku di Twitter tanpa pandang bulu.

Baca juga: CEO Twitter Sebut Tidak Ada PHK Setelah Perusahaan Dibeli Elon Musk

Bahkan, dalam postingan Twitter lainnya, Musk menegaskan bahwa ia masih mengizinkan beberapa orang yang gemar mengkritiknya di Twitter untuk bebas berbicara dan berpendapat di platform tersebut.

"Karena itulah esensi dari kebebasan berbicara," pungkas Musk, sebagaimana dikutip KompasTekno dari akun Twitter @elonmusk, Selasa (26/4/2022).

Dalam twit terbaru, Musk menegaskan kembali tentang "apa yang ia maksud dengan kebebasan berbicara".

Elon Musk mengatakan, "kebebasan berbicara" yang ia maksud adalah kebebasan yang tetap tidak melanggar hukum.

"Yang saya maksud dengan kebebasan berbicara hanyalah yang sesuai dengan hukum," twitnya.

Baca juga: Bakal Seperti Apa Twitter Setelah Dibeli Elon Musk?

Dia mengatakan tidak menyukai aturan sensor yang terlalu jauh dari hukum yang berlaku.
Jadi, apabila orang-orang ingin kebebasan berbicara dibatasi, mereka bisa mengajukan permintaan amandemen aturan baru untuk itu, sehingga tetap berada di koridor aturan yang berlaku.

"Oleh karena itu, (kebijakan) yang melampaui hukum adalah hal yang bertentangan dengan kehendak rakyat," kata Musk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Twitter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com