Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Vivo, Vendor Smartphone yang Sempat Dikira Merek Powerbank

Kompas.com - 04/05/2022, 08:01 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vivo merupakan salah satu vendor smartphone yang eksis di Indonesia. Setiap tahunnya, perusahaan aktif meluncurkan smartphone baru yang dilengkapi dengan teknologi kekinian.

Vendor asal China ini juga kerap melakukan eksplorasinya akan teknologi baru khususnya untuk smartphone.

Hingga saat ini, Vivo juga masih aktif dalam mengembangkan hingga meluncurkan berbagai produk baru.

Namun, bagaimana sebenarnya Vivo memulai debutnya? Siapa sosok di balik Vivo?

Sejarah Vivo

Vivo merupakan vendor smartphone asal China di bawah naungan BBK Electronics, seperti Oppo, Realme dan OnePlus. Kantor pusatnya berada di Dongguan, China.

Menurut Business Standard, vendor smartphone ini didirikan oleh dua pengusaha China yaitu Duan Yongping dan Shen Wei pada tahun 2009.

Yongping juga merupakan pendiri BKK Electronics dan masih aktif di perusahaannya tersebut. Sementara Wei menjalankan bisnis Vivo serta menjabat sebagai Presiden dan CEO Vivo.

Baca juga: Tabel Spesifikasi dan Harga Vivo T1 Pro 5G di Indonesia

Dikutip dari iMedia, awalnya Shen Wei memimpin bisnis telekomunikasi dan bisnis (BBK Communication Technology) milik BBK Electronics dan mulai masuk industri ponsel pada tahun 2004.

Sayangnya, ponsel yang dijual perusahaan kurang dilirik konsumen saat itu. Sebab, citra BBK Electronics masih identik dengan produk home appliances.

CEO Vivo Shen WeiiMedia CEO Vivo Shen Wei
Oleh karena itu, pada 7 Juni 2010 BBK Communication Technology meluncurkan merek baru bernama Vivo yang fokus pada produk ponsel.

Pada tahun 2011 perusahaan mulai menjual smartphone-nya ke berbagai negara di Asia, seperti India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Filipina.

Setahun kemudian Vivo mengembangkan smartphone pertama di dunia yang dengan amplifier audio Hi-Fi built-in yaitu Vivo X1.

Tak hanya itu, Vivo juga memamerkan teknologinya dengan memperkenalkan X5Max pada tahun 2014 yang diklaim sebagai smartphone tertipis di dunia.

Serupa dengan X1, X5Max juga dilengkapi dengan dukungan HiFi 2.0 yang sudah ditingkatkan dari sebelumnya.

Pada tahun 2014 pula Vivo memperluas pasarnya ke lebih banyak negara utamanya di Asia Selatan. Kemudian pada tahun 2020 Vivo mulai memasuki pasar Eropa dan menjual produknya di beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Italia hingga Spanyol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com