"Saya tidak akan kembali ke Twitter, (karena) saya akan tetap menggunakan Truth," tegas Trump, dikutip dari TechCrunch.
Seperti diketahui, Truth atau Truth Social sendiri merupakan media sosial yang dibuat Trump melalui The Trump Media and Technology Group (TMTG), yang kini berada di bawah naungan Digital World Acquisition Corporation, pada Oktober 2021 lalu.
Aplikasi tersebut kemudian dirilis pada Februari 2022 lalu di platform iOS, tanpa ada informasi lanjutan apakah aplikasi ini bakal dirilis di platform Android atau tidak.
Terlepas dari Truth, sebelum dibeli Musk, Trump sendiri sempat berharap bahwa CEO SpaceX tersebut benar-benar membeli Twitter.
"Karena saya tahu Musk orang baik dan dia akan menghadirkan beragam peningkatan di platform tersebut. Namun keputusan saya sudah bulat, saya akan tetap berada di Truth dan tidak akan beralih ke Twitter," jelas Trump.
Belum diketahui apakah di masa depan Trump akan kembali ke Twitter atau tidak. Pasalnya, di Truth Social sendiri, Trump saat ini tidak begitu aktif lantaran disebut hanya memiliki satu postingan saja.
Baca juga: Twitter Uji Coba Fitur Mirip Instagram, Twit Hanya Bisa Dilihat Teman Dekat
Belum ada informasi pula mengapa hingga saat ini Trump belum aktif di media sosial, termasuk di platform Truth Social bikinannya sendiri.
Padahal sebelumnya ia sangat aktif di media sosial, terutama di Twitter, dan bahkan sudah memiliki lebih dari 80 juta pengikut (followers) di Twitter.
Untuk diketahui, selama menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump memang menggunakan akun Twitter pribadinya (@realDonaldTrump), meski telah disediakan akun Twitter resmi Kepresidenan dengan handle @POTUS (President of the United States).
Pemblokiran tersebut dilakukan setelah dua twit-nya dinilai melanggar kebijakan Twitter dan berisiko melanggengkan kekerasan.
Twit tersebut berkaitan dengan peristiwa kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol. Saat itu, pendukung Trump menyerbu dan menyebabkan lima jiwa melayang serta 140 petugas kepolisian terluka.
Sebelum diblokir, Trump menggunakan akunnya untuk menyampaikan pandangan politik atau terkait kebijakannya kepada lebih dari 88 juta pengikutnya.
Ia juga menggunakan akun tersebut untuk berkampanye dalam Pemilihan Presiden AS tahun 2020.
Selain Twitter, Trump diketahui juga aktif di sejumlah media sosial lainnya seperti Facebook hingga Instagram. Meski demikian, kedua media sosial ini juga ikutan memblokir Trump pada Juni 2021 lalu untuk sementara waktu selama dua tahun.
Rencananya, akun Trump di Facebook dan Instagram akan bisa dipakai kembali pada Januari 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.