Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Kelahiran iPod, Pemutar Musik Rumit Bikinan Apple yang Dibuat 6 Bulan Saja

Kompas.com - 12/05/2022, 09:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Macworld

Jobs: pemutar MP3 portabel yang ada di pasar itu "sampah"

Ketika itu, tim pembuatn iTunes kesulitan untuk menemukan cara, bagaimana agar musik di iTunes bisa dengan mudah dipindahkan ke pemutar MP3 portabel yang sudah ada di pasaran.

Tidak dijelaskan secara gamblang di mana letak kesulitannya. Apple hanya menyebutkan bahwa pemutar MP3 portabel yang sudah ada di pasaran kala itu tidak memuaskan dan tidak menawarkan pengalaman pengguna yang baik.

Bahkan, Steve Jobs menyebut pemutar MP3 portabel yang ada di pasaran sebagai "crap" alias sampah.

Sebagai gambaran, pemutar MP3 berbasis memori flash pada zaman itu hanya mampu menyimpan lagu sebanyak lagu yang ada di satu CD.

Biasanya, satu CD bisa menyimpan 10-20 lagu, tergantung durasi masing-masing musik. Itu artinya, lagu yang disimpan tidak mencapai ratusan.

Sementara pemutar MP3 berbasis hard drive kala itu memang bisa menyimpan hingga ribuan lagu. Namun, kekurangannya, perangkat itu relatif besar, berat, serta memiliki antarmuka yang kurang memuaskan untuk mengakses ribuan lagu.

Baca juga: Situs Ini Hadirkan iPod Virtual, Bisa Putar Musik dan Main Game

Selain itu, sebagian besar pemutar media portabel (PMP) menggunakan standar USB 1.1 untuk mentransfer musik dari komputer ke pemutar. Ini membuat pengguna harus menunggu hingga lima menit untuk mentransfer lagu yang jumlahnya hanya satu CD.

Saat memindahkan ribuan lagu, waktu transfer bisa menjadi beberapa jam.

Dengan mempertimbangkan keadaan pasar pemutar media portabel (PMP) yang buruk, Jobs memutuskan bahwa Apple harus mencoba membuat pemutar MP3 portabel miliknya sendiri.

PMP Apple itu juga harus kompatibel dengan iTunes sehingga berpotensi menarik lebih banyak pengguna Mac dan ekosistemnya.

Jobs pun menunjuk Job Rubinstein, VP perangkat keras senior Apple, untuk menuntaskan tugas itu.

Baca juga: Apple Hentikan Layanan Purna Jual untuk iPod Touch Generasi Ke-5

Kelahiran desain iPod dengan roda gulir

Job Rubinstein pun merekrut Tony Fadell dengan memberikan kontrak enam minggu untuk mengerjakan pemutar media portabel bikinan Apple. Fadell dipilih karena ia memiliki pengalaman yang cocok dengan tugasnya.

"Apple berpikir bahwa mereka dapat membawa (pemutar MP3) yang lebih baik ke pasar dan mereka meminta saya untuk melakukan beberapa desain," kata Fadell dalam sebuah wawancara dengan Macworld.

Apple memasangkan Fadell dengan Stan Ng, manajer pemasaran produk veteran Apple. Selama enam minggu, Fadell mempelajari produk pesaing.

Ia kemudian berpikir bahwa untuk menghadirkan pemutar musik portabel yang lebih baik dibutuhkan perangkat kecil sangat portabel dengan kapasitas penyimpanan besar dan masa pakai baterai yang lama pula.

Ketika kontraknya berakhir pada pertengahan April 2001, Fadell mempresentasikan prototipe PMP kepada para eksekutif Apple, termasuk Steve Jobs, dalam sebuah pertemuan penting.

Ada tiga purwarupa yang dipresentasikan. Dari ketiganya, Jobs menyukai prototipe yang memiliki desain roda gulir.

Baca juga: iPod Touch Terbaru Dibekali Otak iPhone 7

Dalam pertemuan yang sama, Wakil Presiden Senior Pemasaran Produk Apple, Phil Schiller, secara pribadi, menganggap ide tombol roda gulir itu sebagai solusi untuk masalah antarmuka (user interface/UI)  yang mengganggu pada perangkat PMP pada zaman itu.

Dengan roda gulir, pengguna bisa menavigasi lagu-lagu yang diinginkannya dengan mudah, meski terdapat ribuan lagu di pemutar musik. Semakin lama Anda memutar roda, Apple juga akan membuat kecepatan gulir semakin cepat.

Totalnya, iPod dikembangkan, diproduksi, hingga di pasarkan dalam waktu 6 bulan saja.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Macworld
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com