Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Ajukan Pailit di Rusia

Kompas.com - 19/05/2022, 09:31 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNET,Engadget

KOMPAS.com - Google mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mengajukan pailit (memilih untuk bangkrut) di Rusia. Hal itu dilakukan pasca rekening bank mereka di Rusia dibekukan pemerintah setempat.

Menurut juru bicara Google, langkah pemblokiran rekening bank Google di Rusia ini membuat mereka tak bisa beroperasi seperti sediakala.

"Langkah yang dilakukan pemerintah Rusia ini membuat operasional kantor kami di sana tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya," ujar juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, dikutip KompasTekno dari CNET, Kamis (19/5/2022). 

Baca juga: Google Maps Tak Lagi Sensor Wilayah Militer Rusia, Benarkah?

"Hal ini tentunya berdampak pada pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada para mitra dan vendor di Rusia, pembayaran biaya meeting, dan biaya-biaya operasional serta kewajiban perusahaan lainnya di Rusia," imbuh Google.

Meski telah mengajukan dokumen pailit, Google mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus memberikan akses terhadap sejumlah layanan Google secara cuma-cuma kepada warga Rusia untuk sementara waktu.

Beberapa di antaranya mencakup layanan Google Search, YouTube, Gmail, Maps, dan Android.

Kendati begitu, Google masih menerapkan sejumlah pemblokiran akses terhadap konten-konten sensitif dari kanal berita Rusia yang tersiar di YouTube, sebagai respons alias sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Samsung Hapus Huruf Z di Ponsel Lipat Pasar Eropa, gara-gara Perang Rusia-Ukraina?

Selain itu, mereka juga menyetop pendapatan dari iklan (AdSense) di platform berbagi video tersebut, serta memblokir akses Google Pay di Rusia.

Adapun berbagai pemblokiran dan sikap Google terhadap Rusia ini konon menjadi alasan mengapa rekening bank Google di sana diblokir pemerintah setempat.

Belum diketahui secara pasti kapan Google benar-benar akan "angkat kaki" dari Rusia. Yang jelas, apabila hal itu sudah terwujud, maka sekitar 90 juta pengguna YouTube di Rusia pastinya akan telantar dan tidak bisa mengakses platform itu lagi.

Sering berseteru dengan pemerintah Rusia

Sebelum mengajukan bangkrut, Google sendiri diketahui sering tersandung masalah dengan pemerintah Rusia.

Pada Mei tahun lalu, misalnya, Google didenda sekitar 82.000 dolar AS (sekitar Rp 1,2 miliar) di Rusia, lantaran mereka gagal menghapus konten-konten yang dianggap ilegal oleh pemerintah setempat.

Baca juga: Studi Ungkap Kenapa Nokia Bangkrut

Lalu pada Desember tahun lalu, Google juga didenda sekitar 98 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) oleh otoritas Rusia atas alasan yang sama. Besaran denda ini diketahui merupakan 5,7 persen dari omset keseluruhan Google di Rusia pada tahun 2021.

Belum lama ini, pengadilan Rusia juga dikabarkan telah menyita uang Google senilai 1 miliar rubel (sekitar Rp 229 triliun).

Penyitaan tersebut, yang berawal dari pengaduan regulator telekomunikasi setempat yang naik ke "meja hijau", dilakukan karena Google menolak untuk mengembalikan akses media pemerintah Rusia di YouTube.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET,Engadget
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com