Sementara itu, Riad bersama seorang wanita yang menumpangi mobil Tesla miliknya dilarikan ke rumah sakit akibat cedera yang dideritanya.
Kasus kecelakaan yang dialami Riad dibawa ke meja hijau. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan Jaksa, Tesla yang dikendarai Riad sedang berada di bawah kendali fitur auto-steer dan Traffic Aware Cruise Control.
Baca juga: Hacker 19 Tahun Klaim Bisa Kendalikan Mobil Tesla di 13 Negara
Meski demikian, sejumlah bukti memperkuat bahwa Riad sempat memegang kendali mobil. Hal ini menimbulkan tuduhan bahwa insiden kecelakaan yang menewaskan pasangan Lopez diakibatkan oleh kelalaian Riad.
Seorang petugas polisi yang hadir dalam persidangan Riad bersaksi bahwa pada saat insiden berlangsung, sejumlah rambu lalu lintas telah aktif memperingatkan pengendara untuk memperlambat laju kecepatan kendaraan mereka.
Namun, Tesla Model S yang dikendarai Riad tidak menunjukkan adanya aktivitas untuk memperlambat kecepatan kendaraan.
Ini bukanlah satu-satunya kasus kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla, saat berkendara dengan mode autopilot.
Dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Selasa (24/5/2022), National Highway Traffic Safety Administration tengah melakukan pemeriksaan terhadap 12 kasus kecelakaan yang melibatkan fitur autopilot Tesla.
Baca juga: Elon Musk Kirim Mobil Tesla ke Mars
Berdasarkan keterangan yang tercantum di situs Tesla, fitur autopilot dan kendali penuh (full self-driving) masih membutuhkan pengawasan aktif pengemudi. Sehingga fitur ini tidak membuat mobil dapat berkendara sendiri secara sepenuhnya.
Selain kasus Riad, fitur autopilot yang terdapat pada mobil listrik tersebut juga pernah menyebabkan kecelakaan hingga memakan korban jiwa.
Kecelakaan serupa pertama kali terjadi pada tahun 2016 lalu pada Tesla Model S keluaran tahun 2015.
Kendaraan yang sedang menjalankan fitur autopilot dikendarai Joshua Brown tersebut menabrak sebuah truk trailer.
Baca juga: Elon Musk Bikin Robot Manusia Tesla Bot, Meluncur 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.