Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Minta Pegawai Tesla Pilih "Ngantor" 40 Jam Seminggu atau "Resign"

Kompas.com - 03/06/2022, 12:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat tren kerja jarak jauh, baik itu work from home (WFH) atau remote working banyak diterapkan di perusahaan, seperti Tesla dan SpaceX, misalnya.

Namun, pada Juni 2022 ini, kebijakan remote working bagi para pegawai Tesla dan SpaceX tampaknya resmi dihapuskan. Setidaknya begitulah perintah CEO Tesla sekaligus SpaceX, Elon Musk.

Dalam sebuah e-mail internal perusahaan yang bocor ke publik, Elon Musk memerintahkan seluruh pegawai Tesla untuk bekerja di kantor minimal selama 40 jam dalam seminggu. Bila tidak sanggup, Musk meminta pegawainya untuk keluar dari perusahaannya, alias resign.

Baca juga: Selain Tesla dan SpaceX, Ini Perusahaan Lain yang Dimiliki Elon Musk

"Siapa pun yang ingin melakukan pekerjaan jarak jauh (remote) harus berada di kantor minimal (dan maksud saya *minimum* adalah) 40 jam per minggu, atau tinggalkan Tesla," tulis Musk dalam e-mail.

E-mail internal Musk ini pertama kali dibagikan oleh Sam Nissim di Twitter. Ia adalah penguji beta sistem Full Self-Driving sekaligus pemegang saham Tesla.

Dari tangkapan layar yang dibagikan Nissim, e-mail yang dikirim Elon Musk itu memiliki subjek/judul "kerja jarak jauh tak lagi diperbolehkan". E-mail tersebut dikirimkan Musk kepada "ExecStaff" atau staf eksekutif pada hari Selasa, (1/6/2022).

Di akhir memonya, Musk menegaskan bahwa kerja dari kantor yang ia maksud adalah staf benar-benar kerja dari kantor utama Tesla.

"Bukan kantor cabang terpencil yang tidak berhubungan dengan pekerjaan Anda," tulis Musk.

Baca juga: Elon Musk Kepikiran Berhenti Jadi CEO Tesla, Ingin Jadi Influencer

Pengguna Twitter dengan handle @WholeMarsBlog sempat me-mention Elon Musk untuk meminta tanggapan soal e-mail internal Musk yang bocor di internet itu.

"Hey Elon, banyak orang membicarakan e-mail yang bocor ini, ada komentar tambahan untuk orang yang berpikir masuk kerja adalah konsep kuno?" twit @WholeMarsBlog.

Tanpa mengonfirmasi kebenaran sumber e-mail tersebut, Musk hanya membalas dengan cuitan "mereka harus berpura-pura bekerja di tempat lain".

Bila berkaca dari isi memo sebelumnya, balasan twit Musk itu seperti mengindikasikan bahwa Musk tidak mengakui pegawai Tesla yang tidak bekerja di kantor, dan menyuruh pegawai yang tak ingin masuk kantor untuk kerja di tempat lain.

Tak ngantor dianggap resign

Selain kepada staf eksekutif, Musk juga mengirimkan e-mail yang mirip kepada seluruh pegawai Tesla dan SpaceX pada hari Selasa yang sama.

Namun, judul e-mail diganti menjadi "to be very clear" (untuk lebih dipahami). Isinya, Musk merinci bahwa pegawai harus masuk "kantor" dimana kolega mereka berada.

"Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," tulis Musk.

Dalam e-mail ke pegawai, Elon Musk turut menyebutkan bahwa semakin senior seorang pegawai, seharusnya semakin sering ia terlihat kehadirannya di kantor.

Baca juga: Elon Musk Punya Gelar Baru di Tesla, Technoking

Menurut Musk, suatu produk yang bermanfaat tidak akan bisa dibangun hanya dengan melakukan panggilan telekonferensi, misalnya. Itulah mengapa, Musk ingin pegawainya masuk ke kantor.

Berikut isi lanjutan memo Elon Musk untuk pegawai Tesla, sebagaimana dihimpun dari ArsTechnica, Jumat (3/6/2022):

"Itulah sebabnya saya sering tinggal di pabrik, sehingga mereka yang ada di kantor juga dapat melihat saya bekerja bersama mereka. Jika saya tidak melakukan itu, Tesla sudah bangkrut sejak lama.

Tentu saja ada perusahaan yang tidak perlu kerja dari kantor, tetapi kapan terakhir kali mereka membuat produk baru yang bagus? Sudah lama.

Tesla telah dan akan menciptakan produk yang benar-benar paling menarik dan bermakna dibanding perusahaan mana pun di Bumi. (Tapi) ini tidak akan terjadi dengan hanya menelepon (mengacu pada kerja remote yang mengandalkan telepon untuk berkoordinasi).

Terima kasih, Elon."

Baca juga: Tesla Ungkap Identitas Pegawai yang Sabotase Pabrik

Menurut laporan outlet media The New York Times, Musk menggunakan template e-mail serupa, ketika mengirim memo ke pegawai di perusahaan roket miliknya, SpaceX. Hanya saja, kata "Tesla" dalam e-mail kepada pegawai SpaceX diganti dengan kata "SpaceX".

Pada tahun 2021, Tesla sendiri dilaporkan memiliki lebih dari 99.000 karyawan. Musk baru-baru ini mengatakan bahwa SpaceX memiliki sekitar 12.000 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com