KOMPAS.com - Media sosial berbasis suara, Clubhouse dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya baru-baru ini.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PHK dilakukan sebagai sebagai langkah restrukturisasi perusahaan karena perusahaan merombak strategi bisnisnya.
Setelah hit pada awal 2021 lalu, Clubhouse memang melebarkan sayap bisnisnya dengan menghadirkan beberapa program seperti berita, internasional, dan olahraga.
Untuk program olahraga, pada April 2021, Clubhouse sempat berkolaborasi dengan National Football League (NFL), liga utama american football di Amerika Serikat.
Dalam kemitraan tersebut, Clubhouse menjadi wadah di mana NFL dapat menggelar diskusi antara penggemar dengan atlet, pelatih, dan lainnya.
Baca juga: Dikabarkan PHK 80 Karyawan, Ini Tanggapan Line Indonesia
Namun, pada 2022 ini, Clubhouse dilaporkan memilih untuk memangkas program olahraga, berita, dan internasional dari platform miliknya.
Tak dijelaskan alasan di balik perombakan strategi perusahaan ini. Pun tidak disebutkan jumlah karyawan yang di-PHK Clubhouse, akibat perombakan strategi bisnis mereka.
Tak hanya di-PHK, ada pula setidaknya empat orang karyawan yang juga memilih untuk meninggalkan Clubhouse atas keinginannya sendiri, berkenaan dengan pemangkasan tiga program tadi.
Sebagaimana dilaporkan outlet media Reuters, keempat orang tersebut adalah pemimpin program berita Nina Gregory, kepala komunitas Anu Atluru, kepala program internasional Aarthi Ramamurthy, dan kepala program olahraga Sean Brown.
Juru bicara Clubhouse mengonfirmasi kepergian beberapa orang penting di Clubhouse itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.