Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Firasat Buruk Elon Musk soal Ekonomi AS Dibalas Sindiran oleh Joe Biden...

Kompas.com - 08/06/2022, 08:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Sebagai perbandingan, Ford berada di posisi ke-302 sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar 53,15 miliar dollar AS. Menurut data Statista, Ford memiliki 183.000 karyawan per akhir 2021 lalu.

Meski kalah jauh dalam hal kapitalisasi, komentar Biden seperti menyiratkan bahwa Ford lebih "baik" karena dapat meningkatkan investasi dan menyediakan lapangan pekerjaan baru di AS. Bukan memangkas pekerja seperti yang diinstruksikan Elon Musk di Tesla.

Sebelum menanggapi firasat buruk Musk, Presiden Biden telah menyampaikan sebuah pidato yang menggembar-gemborkan kondisi ekonomi AS bila dilihat dari kacamata penyerapan tenaga kerja baru.

Departemen Tenaga Kerja mencatat bahwa ekonomi AS berhasil menyediakan tambahan 390.000 pekerjaan pada Mei. Angka tersebut disebut lebih baik dari yang diharapkan pemerintah. Sedangkan tingkat pengangguran di AS bertahan di level rendah 3,6 persen.

Baca juga: Elon Musk Jadi CEO dengan Gaji Tertinggi 2021 Versi Fortune

Respons Musk

Potongan video ketika Biden mengomentari firasat Musk itu pun diunggah di akun Twitter milik outlet media Forbes.

Elon Musk pun terlihat menanggapi video tersebut dengan akun Twitter pribadinya (@elonmusk). Entah bermaksud sarkasme atau tidak, Musk justru menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih Pak Presiden!" twit balasan Musk, yang tidak jelas apakah betulan berterima kasih seolah-olah sudah "didoakan" sukses dalam perjalannya ke bulan atau hanya sekadar membalas sindiran Biden dengan maksud lain.

Namun yang jelas, Musk juga menautkan sebuah link ke laman resmi Badan Antariksa AS, NASA. Laman itu berisi penunjukkan SpaceX sebagai perusahaan roket yang ditunjuk NASA dalam misi Artemis.

Artemis sendiri merupakan misi pendaratan manusia komersial pertama yang akan membawa dua astronot AS ke permukaan bulan.

Nah, SpaceX dipercaya untuk membuat roket bernama "Starship" untuk digunakan dalam misi Artemis tersebut.

Baca juga: Elok Musk Ejek Bentuk Roket New Shepard Milik Jeff Bezos

Musk "baper" dengan Biden

Selama ini, Elon Musk memang dikenal sebagai miliarder yang vokal menyampaikan pendapatnya. Pemerintahan Joe Biden pun tak luput dari target komentar Musk.

Pada bulan Maret, Musk "baper" setelah Presiden Joe Biden menyampaikan pidato State of the Union (pidato kenegaraan tahunan Presiden Amerika Serikat yang disampaikan di Kongres).

Dalam pidatonya, Biden mengapresiasi upaya Ford dan General Motors dalam mengembangkan kendaraan listrik, tanpa menyebutkan nama Tesla.

"Tidak ada yang menonton State of the Union," kata Musk dalam e-mail ke CNBC, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Elon Musk Mau Cabut Blokir Akun Twitter Donald Trump

Dua bulan kemudian, Musk mengecam pemerintahan Biden sebagai pemerintahan yang tidak efektif. Ia mengatakan bahwa "Presiden yang sebenarnya adalah siapa pun yang mengendalikan teleprompter (Biden)".

Bahkan, Musk mendeklarasikan diri sebagai pendukung Partai Republik, oposisi Partai Demokrat yang menyokong Biden.

"Dulu saya pilih Demokrat, karena mereka dulu adalah partai kebaikan. Tapi, mereka kini menjadi partai kebencian dan perpecahan, jadi saya tidak lagi mendukung Demokrat dan akan memilih Partai Republik" tulisnya dalam sebuah twit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com