Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Apple, Facebook, dan Google Tunduk pada Uni Eropa...

Kompas.com - 10/06/2022, 10:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Hal ini mengingat Uni Eropa memiliki aturan khusus bernama General Data Protection Regulation (GDPR) alias Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Eropa.

GDPR adalah peraturan perlindungan privasi dan data para pengguna layanan online di wilayah Eropa yang mulai berlaku efektif sejak 25 Mei 2018 lalu.

Regulasi di dalamnya mengatur perlindungan privasi dan data pengguna Eropa oleh penyedia layanan online, termasuk Facebook, WhatsApp, dan Google.

Dalam situs resmi GDPR, Uni Eropa menyebut General Data Protection Regulation sebagai undang-undang privasi dan keamanan terberat di dunia, baik dalam konteks aturan yang harus ditaati hingga hukuman pelanggarannya.

Apabila perusahaan teknologi melanggar standar privasi dan keamanan yang telah ditetapkan di dalam GDPR, maka Uni Eropa melalui Data Protection Commission (DPC) bakal menjatuhi hukuman denda yang berat berat mencapai puluhan juta euro.

Misalnya, seperti yang dialami Google pada 2019. DPC pernah menjatuhi hukuman denda kepada Google senilai 50 juta euro atau sekitar Rp 800 miliar pada 2019. Google didenda lantaran melanggar dua regulasi General Data Protection Regulation.

Pelanggaran pertama, Google tidak transparan tentang akses kebijakan pengumpulan data pada aplikasi-aplikasinya serta bagaimana data tersebut digunakan oleh Google.

Sementara pelanggaran yang kedua, Google tidak memperoleh persetujuan yang cukup dari sisi pengguna dalam personalisasi iklan di berbagai layanan Google, seperti YouTube, Google Maps, dan lain sebagainya.

Baca juga: Warga Negara Eropa Ini Dilarang Beli Ponsel Xiaomi dan Huawei

Lalu, DPC juga menjatuhi hukuman denda kepada WhatsApp pada 2021. Ketika itu, WhatsApp didenda senilai 225 juta euro atau sekitar Rp 3,8 triliun karena praktik pemrosesan data pengguna yang dilakukan antara WhatsApp dengan perusahaan lain yang dimiliki Facebook.

Tak hanya itu, Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon pun tak luput dari jeratan GDPR. Tahun lalu, Amazon dijatuhi hukuman denda sebesar 887 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12,86 triliun (kurs Rp 14.500) oleh regulator Uni Eropa.

Musababnya, proses Amazon dalam mengelola data pribadi pengguna disebut tidak sesuai dengan ketentuan GDPR. Pihak Amazon pun mengetahui hal tersebut dan telah diminta untuk mengubah praktik bisnis perusahaannya.

Pada 2022 ini, induk Facebook, Meta Platforms (dulu Facebook Inc.) didenda senilai 17 juta euro atau sekitar 267 miliar gara-gara gagal memenuhi kewajibannya untuk tunduk pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Eropa atau General Data Protection Regulation (GDPR).

Meta dianggap gagal mematuhi aturan soal ketentuan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi pengguna sesuai GDPR.

Baca juga: CEO Yandex Mundur Setelah Kena Sanksi Uni Eropa

Berkaca dari UU "USB C" dan GDPR, tak berlebihan rasanya bila menyebut Uni Eropa sebagai salah satu organisasi dunia yang sukses membuat aturan-aturan yang "kuat" sehingga membuat nurut kepadanya.

Apa itu Uni Eropa?

Sedikit berbicara soal Uni Eropa, European Union atau Uni Eropa merupakan salah satu organisasi terbesar di dunia yang beranggotakan negara-negara di Benua Eropa.

Pembentukan Uni Eropa terjadi saat menjelang akhir masa Perang Dunia Kedua.

Saat ini, ada 27 negara di Benu Biru yang tergabung ke dalam Uni Eropa, yaitu Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Cyprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia , Slovenia, Spanyol, dan Swedia.

Dari 27 negara tersebut, sekitar 505,7 juta warga tinggal dan menetap di wilayah Uni Eropa.

Saat ini, Uni Eropa bermarkas di Brussels, Luksemburg, dan Strasbourg. Bahasa resmi yang digunakan adalah 24 bahasa. Sementara alat pembayan yang sah di wilayah Uni Eropa adalah Euro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com