Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meta Dikabarkan Setop Pengembangan Smartwatch

Kompas.com - 12/06/2022, 13:02 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Sejak tahun lalu, Facebook -kini menjadi Meta- disebut-sebut tengah mengembangkan arloji pintar (smartwatch) perdana mereka. Akan tetapi, kabar terbaru menyebut pengembangan smartwatch perdana Meta dihentikan.

Informasi tersebut dibeberkan oleh salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

Sumber yang familiar dengan isu ini mengatakan bahwa pegawai yang bekerja untuk pengembangan smartwatch dengan kode nama "Milan" itu, telah diberi tahu bahwa perangkat sudah tidak lagi ada di proses produksi.

Kabarnya, masalah teknis menjadi kendala pengembangan smartwatch ini. Sebagaimana bocoran yang sudah bererdar sebelumnya, smartwatch perdana Meta ini akan dilengkapi dua kamera.

Baca juga: Inikah Smartwatch Pertama Buatan Facebook?

Fitur inilah yang digadang menjadi pembeda smartwatch Meta dan arloji pintar buatan vendor lain yang sudah ada saat ini.

Kamera pertama berada di bawah layar, sedangkan kamera kedua berada di punggung, tepat bertumpuan langsung dengan lengan penguna. Kamera kedua inilah yang menjadi masalah.

Bocoran wujud smartwatch yang tengah dikembangkan oleh Metatechcrunch.com Bocoran wujud smartwatch yang tengah dikembangkan oleh Meta

Kamera belakang mulanya ingin dirancang agar pengguna bisa melepas arloji dari strap, lalu mengambil gambar secepat mungkin.

Tapi, keberadaan kemara belakang itu justru mengganggu fungsi fitur lain, yakni kemampuan eleketromiografi, yang bertugas untuk menerjemahkan sinyal saraf pergelangan tangan untuk ditampilkan dalam informasi digital.

Baca juga: Bocoran Wujud Produk Pertama Buatan Meta, Arloji Pintar Mirip Apple Watch

Sementara elektromiografi, menjadi prioritas Meta di smartwatch buatnya. Tahun lalu, Meta sudah sesumbar bahwa elektromiografi merupakan terobosan yang mampu memfungsikan tangan seseorang sebagai "pengontrol" untuk perangkat lain, termasuk digunakan di metaverse.

Smartwatch ini memang digadang menjadi salah satu perangkat pendukung untuk mewujudkan proyek metaverse Meta. Metaverse versi Meta digambarkan sebagai dunia versi maya, di mana orang-orang bisa berinteraksi secara langsung sebagai avatar 3D digital.

Nah, smartwatch ini rencananya akan dibekalli sensor yang akan membantu pengguna mengontrol avatar mereka atau berinteraksi dengan apa yang mereka lihat lewat kacamata AR (augmented reality/realitas ganda).

Kendati proyek smatwatch disetop setelah dua tahun pengembangan, Meta dikabarkan tetap merancang wearable device lain yang digunakan di pergelangan tangan, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Giz China, Minggu (12/6/2022).

Meta belum memberikan tanggapan terkait kabar penyetopan smartwatch atau rencana pengembangan perangkat pergelangan tangan lain.

Baca juga: Meta: Butuh 10 Tahun untuk Mewujudkan Metaverse

Ada alasan lain?

Selain masalah teknis, ada masalah lain yang diduga menjadi penyebab Meta menghentikan proyek "Milan", yakni kondisi keuangan perusahaan.

Dugaan ini muncul dari laporan keuangan Meta yang diumumkan bulan April lalu. Disebutkan bahwa pengeluaran perusahaan akan berkurang 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 43,8 triliun) tahun ini karena bisnis perusahaan yang melambat.

Selain penyesuaian biaya pengeluaran, Meta juga menunda perekrutan. Kemudian, Meta juga memfokuskan keuangan untuk proyek tertentu, dibanding pembiayaan lain.

Meta juga disebut tidak akan menjual kacamata AR yang sudah dikembangkan selama tiga tahun. Meta renacanya akan fokus untuk mengembangkan kacamata AR versi terbaru lainnya, yang akan dijual secara komersil.

Baca juga: Bisnis Metaverse Induk Facebook Rugi Rp 42 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GizChina
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com