Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Bitcoin di El Salvador Anjlok 50 Persen, Imbas Merosotnya Harga Mata Uang Kripto

Kompas.com - 15/06/2022, 19:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Fortune

KOMPAS.com - Harga Bitcoin dan uang kripto (cryptocurrency) lain belakangan ini anjlok, menyusul inflasi di Amerika Serikat (AS) yang menyentuh angka 8 persen.

Salah satu dampaknya, perusahaan jasa peminjaman (lending) uang kripto, Celcius Network, menangguhkan seluruh aktivitas perdagangan cryptocurrency.

Bukan cuma itu, anjloknya harga Bitcoin juga berdampak ke negara Republik El Salvador. Sebab, Bitcoin menjadi salah satu aset investasi yang dipilih oleh pemerintah El Salvador. Negara ini juga menjadi yang pertama, mengadopsi cryptocurrency sebagai pembayaran yang sah.

Negara di Amerika Tengah itu pernah menggelontorkan 104 juta dollar AS (Rp 1,5 triliun) untuk Bitcoin. Namun karena harga Bitcoin saat ini anjlok, nilai bitcoin milik El Salvador merosot sekitar 50 persen atau separuhnya, menjadi hanya 51,5 juta dollar AS (Rp 760 miliar).

Baca juga: El Salvador Jadi Negara Pertama yang Resmi Menerima Pembayaran Bitcoin

Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengumumkan pembelian Bitcoin sejak September 2021. Saat itu, El Savador mengumpulkan 2.301 keping Bitcoin dengan harga rata-rata 45.171 dollar AS (Rp 666 juta) per keping.

Pembelian terbaru dilakukan pada 9 Mei lalu ketika harga Bitcoin merosot menjadi sekitar 30.744 dollar AS (Rp 453 juta) per keping. Saat itu, Bukele membeli 500 koin senilai total 15,3 juta dollar AS (Rp 225 miliar).

Sejak saat itu hingga kini, Bukele belum memberikan pengumuman pembelian Bitcoin lagi.

Kendati harganya terus anjlok, Menteri Keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya, pada Senin lalu (13/5) menyatakan bahwa amblesnya harga Bitcoin tidak begitu memengaruhi posisi fiskal negaranya.

Sebab, jumlah dana yang diinvestasikan El Salvador ke Bitcoin, kurang dari 0,5 persen dari anggaran nasional.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen, Terendah dalam 18 Bulan Terakhir

Dia pun menegaskan bahwa negaranya belum mengalami kerugian "nyata" apa pun karena koin Bitcoin yang dimiliki El Salvador belum dijual, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Fortune, Rabu (15/6/2022).

Negara pertama yang adopsi Bitcoin

Seperti disebutkan di atas, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin menjadi alat pembayaran resmi sejak September 2021. Keputusan ini disampaikan Presiden El Salvador, Nayib Bukele dalam sejumlah twit melalui handle @nayibbukelei.

Menurut Bukele, regulasi yang mengatur Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi telah disetujui oleh mayoritas anggota parlemen (62 dari 84 orang mengatakan setuju) pada Juni 2021. Regulasi tersebut lantas diresmikan dan diterapkan per awal September pada tahun yang sama.

Dengan diresmikannya Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat El Salvador bisa menggunakan mata uang kripto layaknya dollar Amerika Serikat yang selama ini menjadi alat tukar di sana.

Baca juga: IMF Desak El Salvador Setop Gunakan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Tujuan Bukele mengesahkan Bitcoin sebagai alat tukar adalah untuk meningkatkan inklusi keuangan di negara kecil yang berjuluk "Tom Thumb dari Amerika" itu, serta mendorong masyarakatnya menggunakan rekening bank melalui Bitcoin.

Selain itu, pembayaran dengan Bitcoin juga akan dibuat lebih menarik karena tidak akan dikenai pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fortune
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com