Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Mulai Pulih, Ini Sebabnya

Kompas.com - 16/06/2022, 14:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CoinDesk

KOMPAS.com - Awal pekan ini, aneka mata uang kripto (cryptocurrency) termasuk Bitcoin (BTC), mengalami penurunan harga drastis. Namun setelah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan, harga Bitcoin berangsur mulai pulih.

Pantauan KompasTekno dari situs web yang biasa mencatat statistik cryptocurrency, CoinMarketCap, Selasa (14/6/2022) pagi, harga Bitcoin tercatat di angka sekitar 21.000 dollar AS per keping, turun 15,82 persen selama 24 jam.

Pada Rabu (15/6/2022) waktu Amerika Serikat atau Kamis (16/6/2022) waktu Indonesia, Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) resmi mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen demi menekan laju inflasi AS.

Ini menjadi kenaikan suku bunga paling agresif yang dilakukan The Fed sejak 1994, atau dalam 28 tahun terakhir.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen, Terendah dalam 18 Bulan Terakhir

Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin kembali anjlok ke level 20.270 dollar AS (sekitar Rp 298,5 juta) per kepingnya.

Namun, kira-kira satu jam pasca pengumuman kenaikan suku bunga The Fed, harga Bitcoin terpantau mulai "menghijau" pulih, naik ke level 21.444 dollar AS (kira-kira Rp 316,1 juta) per  keping BTC.

Pantauan KompasTekno di situs CoinDesk, Kamis siang, Bitcoin diperdagangkan dengan harga 22.238 dollar AS (sekitar Rp 327,8 juta) per kepingnya, naik 5,62 persen selama 24 jam terakhir.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin sempat diperdagangkan di harga tertinggi sebesar 22.950 dollar AS atau sekitar Rp 338,3 juta per keping, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CoinDesk, Kamis (16/6/2022).

Tangkapan layar harga Bitcoin yang mulai pulih pasca-The Fed umumkan kenaikan suku bunga 0,75 persen.CoinDesk Tangkapan layar harga Bitcoin yang mulai pulih pasca-The Fed umumkan kenaikan suku bunga 0,75 persen.
Suku bunga The Fed naik 0,75 persen

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (0,75 persen) pada hari Rabu (15/6/2022) waktu setempat. Dengan kenaikan tersebut, maka suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 1,5 persen sampai dengan 1,75 persen.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga ini, dilakukan cukup matang, dan pihaknya terus memantau pergerakan inflasi kedepannya.

Baca juga: Ini Penyebab Harga Bitcoin dkk Turun Drastis

Angka suku bunga tersebut masih berpotensi naik di masa mendatang. The Fed menunjukkan adanya potensi kenaikkan suku bunga lanjutan hingga kisaran 3,4 persen sampai akhir tahun ini.

Langkah The Fed dengan menaikkan suku bunga acuan ini, seiring dengan laju inflasi yang sangat cepata dalam 40 tahun terakhir.

Pada Mei 2022, inflasi AS tercatat mencapai 8,6 persen yang juga merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 1981.

Nah, The Fed menargetkan menurunkan inflasi hingga ke level 2 persen, sehingga upaya–upaya agresif, seperti menaikkan suku bunga, penting untuk dilakukan.

Penyebab harga Bitcoin anjlok awal pekan ini

Menurut laporan Yahoo Finance, karena harganya yang anjlok, kapitalisasi Bitcoin juga ikut turun sekitar 29 persen selama lima hari terakhir.

Menurut sejumlah laporan yang beredar di pasar kripto, penurunan harga cryptocurrency yang terjadi secara massal ini disebabkan oleh berbagai hal.

Salah satunya adalah perusahaan jasa peminjaman (lending) uang kripto, Celcius Network, yang menangguhkan seluruh aktivitas perdagangan cryptocurrency, termasuk penarikan, pertukaran, dan transer kripto di platfrom mereka.

Menurut pihak Celcius Network, penutupan aktivitas perdagangan kripto ini terpaksa dilakukan, dan harus diterapkan sesegera mungkin karena kondisi pasar yang sedang "tidak baik-baik saja".

Baca juga: Nilai Bitcoin di El Salvador Anjlok 50 Persen, Imbas Merosotnya Harga Mata Uang Kripto

Nah, dengan ditangguhkannya Celcius Network, aset kripto para nasabah platform tersebut otomatis tidak bisa keluar dari "rekening" mereka, alias dibekukan dan tidak bisa dialihkan ke mana-mana.

Selain penangguhan Celcius Network, anjloknya harga Bitcoin, dan aset kripto lain seperti Ethereum, dkk awal pekan ini juga disebabkan oleh situasi pasar di AS yang saat ini sedang bergejolak, sebagaimana dirangkum dari Forbes.

Sebelum menaikkan suku bunga menjadi 0,75 persen pada Juni ini, The Fed sudah sempat menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen pada Mei 2022 lalu. Tujuan kenaikan suku bunga ini adalah untuk meredam laju inflasi tahunan AS yang kini sudah mencapai 8,6 persen, tertinggi selama empat dekade terakhir.

Kenaikan suku bunga acuan ini kabarnya memicu kekhawatiran investor akan resesi ekonomi. Bahkan, sentimen negatif yang timbul di pasar awal pekan ini membuat tiga indeks saham terbesar di AS kompak mengalami penurunan.

Namun, ketika The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 0,75 persen baru-baru ini, harga Bitcoin justru mulai pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CoinDesk
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

e-Business
Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com