Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Garuda Lolos Kepailitan, Apa Berikutnya...

Kompas.com - 20/06/2022, 11:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maskapai penerbangan merugi, bangkrut dan dipailitkan akibat pandemi covid-19, banyak di dunia, tetapi banyak juga yang sehat. Namun rugi sebelum terkena imbas pandemi dan terancam dipailitkan, ada, salah satunya Garuda Indonesia, yang jumlah utangnya Rp 144,06 triliun atau 9,8 miliar dollarAS.

Dalam satu dekade terakhir, Garuda sempat untung. Misalnya 8 juta dollar AS pada 2016, menderita rugi dua tahun berturut-turut kemudian, lalu untung tahun 2019 sebesar hampir 7 juta dollar dari pendapatan 4,57 miliar dollar.

Tiba-tiba anjlok jadi rugi satu miliar dollar pada 2020 dan 1,66 miliar dollar pada 2021, akibat pendapatan berturut-turut turun pada dua tahun itu sebagai imbas pandemi. Saat itu semua jenis angkutan, dan industri utama lain, perdagangan, tidak dapat bernapas karena adanya pembatasan pergerakan manusia.

Total pendapatan si flag carrier itu turun 70 persen karena pandemi dan saat itu nilai maskapai penerbangan kebanggaan – dari sisi prestis – itu minus tiga miliar dollar atau Rp 44,1 triliun. Normally Garuda sulit diselamatkan, bisa-bisa mengikuti langkah saudara tirinya, Merpati Nusantara yang sudah dibekap mati, dengan cara dipailitkan lewat pengadilan.

Namun yang terjadi, Garuda lolos dari kepailitan di sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (17/6) dengan cara yang sangat dramatis, voting (pengambilan suara).

Sebanyak 347 atau 95,07 persen dari seluruh kreditur yang hadir dalam rapat PKPU, menyetujui rencana perdamaian (homologasi), dan sebanyak 15 kreditur (4,11 persen) menolak.

Menyetujui homologasi batasnya hanya 67 persen, tidak harus sampai 95 persen dari hak suara untuk ditetapkan. Namun akan menjadi tantangan berat bagi manajemen Garuda melaksanakan isi perjanjian perdamaian dalam bentuk rencana bisnis hingga 2030 sambil menyehatkan perusahaan.

Rencana bisnis yang disetujui berupa pembayaran kewajiban usaha melalui kas perusahaan, lalu kedua, melakukan konversi utang melalui ekuitas dan ketiga, restrukturisasi dalam bentuk menerbitkn surat utang baru maupun ekuitas. Rencana rinci pembayaran kepada kreditur juga berdasarkan klasifikasi utang, yang pertama kreditur dengan piutang Rp 255 juta akan dilunasi dengan dana kas perusahaan.

PMN Rp 7,5 triliun

Kreditur senilai di atas Rp 255 juta, para pemegang sukuk dan lessor pemberi sewa pesawat, akan mendapat kupon utang baru sebesar 825 juta dollar AS dan saham senilai 330 juta dollar AS. Kreditur perbankan dan BUMN akan diperpanjang tenornya menjadi selama 22 tahun dengan bunga 0.1 persen setahun.

Kata Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda kepada media, rencana bisnis dibuat berdasarkan keuntungan karena sebagai BUMN Garuda dipercaya akan terus menguntungkan. Ia memastikan kepercayaan kreditur itu tidak akan disia-siakan.

Keyakinan Irfan ditunjang rencana pemerintah yang akan menyetorkan PMN (penyertaan modal pemerintah) sebesar Rp 7,5 triliun melalui skema penerbitan saham baru (right issue) pada triwulan ketiga tahun ini.

Saham pemerintah di Garuda pun akan naik dari 60,54 persen menjadi 65 persen, yang akan dilanjutkan dengan right issue berikut sebagai upaya menggalang dana dari mitra strategis sehingga saham Pemerintah RI akan tinggal 55 persen.

Harus dipahami, membuat Garuda menjadi perusahaan yang untung tidak semudah yang diucapkan, tidak semudah membalik telapak tangan. Garuda adalah salah satu BUMN yang terindikasi salah kelola dari sejak abad lalu, sama dengan Merpati Nusantara yang kemudian dibiarkan mati sambil meninggalkan utang sampai Rp 10 triliun dan utang kepada mantan karyawan.

Mengubah mental karyawan, jajaran direksi dan komisaris, dan yang pasti sikap pemerintah dalam mengelola BUMN ini dalam melawan korupsi yang konon sudah mendarah daging, bukan hal yang mudah. Beruntung cara korupsi satu per satu mulai dikuliti, dengan memunculkan nama-nama mantan-mantan petinggi Garuda, walau itu bukan jaminan generasi berikutnya jera.

Bagi Irfan Setiasaputra – belum tentu juga ia akan dipertahankan dua tiga tahun ke depan – atau jajaran direksi yang berikut, bagaimana ia bisa bekerja baik jika tim yang dibentuk yang dikirim kementerian terkait bukan tim yang solid. Para “star” yang duduk di jajaran direksi karena kepiawaiannya belum tentu cocok dengan langkah cepat direktur utama.

Berikan figur yang dikenalnya, bukan kucing dalam karung yang belum tentu bisa menyesuaikan diri dengan pencapaian target dalam waktu super cepat itu. Walau dia bintang di sektornya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Teknisi Oppo Bongkar Reno 10 dan Pasang Lagi dalam 30-an Menit

Teknisi Oppo Bongkar Reno 10 dan Pasang Lagi dalam 30-an Menit

Gadget
Nama 'Taylor Swift' Paling Banyak Di-googling gara-gara Game Teka-Teki Ini

Nama "Taylor Swift" Paling Banyak Di-googling gara-gara Game Teka-Teki Ini

Internet
Oppo Pad 2: Spesifikasi dan Harga di Indonesia

Oppo Pad 2: Spesifikasi dan Harga di Indonesia

Gadget
8 Keunggulan iOS 17 Dibanding iOS 16, Salah Satunya Lebih Menarik dalam Berbagi

8 Keunggulan iOS 17 Dibanding iOS 16, Salah Satunya Lebih Menarik dalam Berbagi

Software
6 Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Delay di iPhone dan Android

6 Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Delay di iPhone dan Android

Software
Skor Benchmark Chip Apple A17 Pro di iPhone 15 Pro Max Kalah dari HP Android Ini

Skor Benchmark Chip Apple A17 Pro di iPhone 15 Pro Max Kalah dari HP Android Ini

Gadget
Cara Main Game Teka-teki Taylor Swift di Google buat Tebak Lagu Album 1989 Taylor's Version

Cara Main Game Teka-teki Taylor Swift di Google buat Tebak Lagu Album 1989 Taylor's Version

Internet
Cara Mengaktifkan Mode StandBy di iOS 17, Mirip Always on Display di Android

Cara Mengaktifkan Mode StandBy di iOS 17, Mirip Always on Display di Android

Software
Pemilik Oppo Reno 10 Series Dapat Perlakuan Istimewa saat Servis Resmi

Pemilik Oppo Reno 10 Series Dapat Perlakuan Istimewa saat Servis Resmi

e-Business
2 Cara Beli Tiket Kereta Bandara via Aplikasi KAI Access dan Website

2 Cara Beli Tiket Kereta Bandara via Aplikasi KAI Access dan Website

e-Business
PUBG Mobile Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis

PUBG Mobile Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis

Game
Video Musik 'Get Him Back' Olivia Rodrigo Direkam dengan iPhone 15 Pro

Video Musik "Get Him Back" Olivia Rodrigo Direkam dengan iPhone 15 Pro

Gadget
Syarat Spesifikasi PC untuk Game Assassin's Creed Mirage, Seberat Apa?

Syarat Spesifikasi PC untuk Game Assassin's Creed Mirage, Seberat Apa?

Game
Fitur Baru 'Flows' di WhatsApp Business, Bisa Beli Tiket Kereta dan Pesan Makan Langsung dari WA

Fitur Baru "Flows" di WhatsApp Business, Bisa Beli Tiket Kereta dan Pesan Makan Langsung dari WA

e-Business
Gen Z Amerika Pilih Jadi 'Influencer' dan Rela Resign dari Pekerjaan

Gen Z Amerika Pilih Jadi "Influencer" dan Rela Resign dari Pekerjaan

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com