Tercatat di Coin Market Cap, kini harga CEL berada di level sekitar Rp 9.700. Ketidakstabilan pasar kripto ini yang membuat atau mendorong para investor untuk menjual asetnya, sehingga menimbulkan Crypto Winter.
Dengan adanya fenomena Crypto Winter, terjadi sejumlah dampak yang cukup buruk bagi industri mata uang kripto saat ini, berikut adalah penjelasannya.
Baca juga: Nilai Bitcoin di El Salvador Anjlok 50 Persen, Imbas Merosotnya Harga Mata Uang Kripto
Menurut pandangan William Luther, seorang profesor ekonomi di Florida Atlantic University, fenomena Crypto Winter semacam ini dianggap sebagai hal yang lumrah dalam perdagangan mata uang kripto.
Dilansir dari CNBC, Senin (20/6/2022), Luther mengingatkan pada investor untuk tetap tenang dan menjaga pandangan mereka dalam jangka panjang. Kerugian akibat merosotnya nilai mata uang kripto dikatakan hanya sebagai fenomena sesaat.
“Dilihat dari pengalaman masa lalu, cenderung ada pasang surut ini di pasar crypto,“ kata Luther kepada CNBC.
Luther mengatakan bahwa fenomena Crypto WInter dapat menjadi pengingat bagi para investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi, khususnya pada industri yang mudah sekali mengalami pasang surut.
Di tengah kerugian dalam investasi mata uang kripto saat ini, Luther menyarankan pada investor supaya bisa untuk mengalokasikan asetnya ke beberapa sektor seperti saham dan obligasi, bukan hanya ke mata uang kripto saja.
Sehingga saat nilai salah satu aset tengah turun, misalnya mata uang kripto, investor tidak mengalami kerugian secara penuh karena telah terdiversifikasi dengan memegang aset lainnya.
Crypto Winter berdampak pada ruginya investor saat ini, tampaknya telah menjadi hal yang umum diketahui. Selain ke investor, Crypto Winter juga berdampak buruk bagi mereka yang bekerja atau karyawan pada perusahaan penyedia layanan transaksi kripto.
Di tengah Crypto Winter, investor cenderung untuk menghentikan atau mengurangi aktivitas perdagangan kripto mereka. Dengan demikian, pendapatan perusahaan dengan layanan transaksi kripto juga bakal menurun.
Kondisi itu akhirnya memaksa perusahaan untuk mengurangi ongkos produksi layanan, salah satunya dengan mengurangi atau memecat karyawan.
Coinbase salah satu perusahaan dengan layanan dompet digital mata uang kripto, dikabarkan bakal melakukan pemecatan sebanyak 18 persen dari total karyawan dengan status penuh waktu.
Untuk saat ini, Coinbase memiliki total karyawan penuh waktu sebanyak 5.000 orang. Dengan persentase itu, berarti terdapat 1.100 karyawan penuh waktu yang bakal dipecat dari Coinbase.
CEO Coinbase, Brian Amstrong kepada CNBC mengatakan, kemungkinan resesi bakal terjadi setelah 10 tahun lebih terjadi ledakan ekonomi. Resesi dikatakan bisa memicu Crypto Winter yang berikutnya.
Baca juga: Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok
Untuk mempersiapkan resesi dan Crypto Winter, Coinbase melakukan efisiensi pada operasional perusahaan, termasuk dengan melakukan pemecatan pada ribuan karyawannya. Lantas, kapan Crypto Winter akan berakhir?
Amstrong kemudian juga menjelaskan bahwa berakhirnya Crypto Winter masih belum bisa atau sulit untuk diprediksi. Kemungkinan besar Crypto Winter bisa berjalan dalam waktu yang cukup lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.