Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SpaceX Pecat Karyawan yang Kritik Elon Musk

Kompas.com - 21/06/2022, 11:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah karyawan SpaceX yang melayangkan kritik ke CEO SpaceX, Elon Musk, dipecat oleh perusahaan. Kritik yang disampaikan melalui surat terbuka itu meminta SpaceX agar bertindak tegas terkait tuduhan pelecehan seksual dan perilaku Elon Musk lainnya yang dinilai "memalukan".

Surat itu beredar di internal SpaceX pada Rabu (15/6) waktu AS. Menurut New York Times, sejumlah karyawan yang terlibat dalam kritik itu dipecat pada Kamis (17/6) sore waktu AS. Setidaknya, ada lima karyawan yang dipecat saat itu.

Setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan, karyawan yang dipecat disebabkan karena mereka terlibat dengan surat kritik yang disebutnya sebagai "aktivisme yang melampaui batas".

Baca juga: Karyawan SpaceX Sebut Elon Musk Bikin Malu Perusahaan

Menurut profesor hukum di Seattle University, Charlotte Garden, PHK yang dilakukan SpaceX itu kemungkinan melanggar undang-undang buruh di AS.

Jika karyawan yang dipecat itu mengajukan gugatan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB), mereka memiliki argumen yang kuat.

"Agar ada tindak lanjut, suatu gugatan harus dilakukan bersama (khususnya dalam kasus ini) dan harus berhubungan dengan kondisi kerja," kata Garden dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (21/6/2022).

Jika gugatan itu dikabulkan, maka SpaceX dapat didesak untuk mempekerjakan kembali karyawan yang dipecat dan membayar back pay. Back pay ibarat "ganti rugi" berupa gaji dan tunjangan yang bisa diklaim karyawan sebagai hutang perusahaan, setelah terjadi kesalahan PHK.

Sebut Elon Musk bikin malu perusahaan

Surat kritik karyawan SpaceX diklaim mencakup karyawan yang mewakili semua gender, etnis, senior dan posisi teknis di perusahaan. Surat itu ditujukan kepada Presiden SpaceX Gwynne Shotwell.

Para karyawan yang terlibat dalam surat itu, menyinggung perilaku Musk dan tuduhan pelecehan seksual yang belum lama ini menerpa orang terkaya dunia tersebut.

Baca juga: Elon Musk Dituduh Lecehkan Pramugari di Pesawat Jet Pribadi

"Perilaku Elon di ruang publik kerap menjadi sumber masalah dan membuat kami malu, terutama dalam beberapa minggu terakhir," tulis surat tersebut, seperti dikutip KompasTekno dari The Verge.

"Sebagai CEO dan juru bicara perusahaan yang terkenal, Elon dipandang sebagai figur SpaceX - setiap twit yang diposting Elon adalah pernyataan publik perusahaan. Sangat penting untuk menjelaskan kepada kami bahwa pesan itu tidak mencerminkan pekerjaan kami, misi kami atau nilai-nilai kami," lanjut kutipan dalam surat karyawan SpaceX.

Elon Musk sendiri memang dikenal cukup ekspresif di Twitter. Misalnya saja pada bulan April lalu, ketika Musk mengungah gambar Bill Gates disertai emoji pria hamil dan caption "ketika Anda perlu menghapus kekeliruan dengan cepat".

Selain itu, Musk juga pernah mengomentari perusahaan dirgantara milik Jeff Bezos, Blue Origin dan berkata "tidak bisa mengorbit," disertai tawa. Ada pula drama bot yang mewarnai proses akuisisi Twitter, sehingga pembelian Twitter tertunda.

Baca juga: Elon Musk Tertarik Kerja Sama dengan Indonesia lewat Tesla dan SpaceX

Atas tindakan Musk tersebut, para karyawan merekomendasikan tiga tindakan yang dapat dilakukan SpaceX. Pertama, SpaceX harus membahas dan mengecam perilaku semena-mena Elon Musk di Twitter secara publik.

Kedua, SpaceX harus meminta semua pimpinan perusahaan bertanggungjawab atas perilaku negatif Musk. Ketiga, Perusahaan antariksa itu diminta agar mendefinisikan dengan jelas apa yang dimaksud kebijakan "no-asshole" dan "zero tolerance" SpaceX serta menegakkannya secara konsisten.

Sayangnya kritik tersebut dinilai "melampaui batas" sehingga sejumlah karyawan yang terlibat kritik dipecat dari perusahaan.

Baca juga: Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com