KOMPAS.com - Samsung mematenkan desain ponsel dengan layar yang dapat digulung ke badan paten dunia, World Intellectual Property Organization.
Ada tiga desain layar gulung (rollable) yang dipatenkan Samsung. Meski konsepnya sama, namun orientasinya yang berbeda.
Desain pertama menunjukkan layar ponsel yang bisa ditarik ke bawah/vertikal. Tertulis bahwa desain gulung seperti ini memiliki biaya produksi yang lebih hemat.
Dengan demikian, rasio aspek layar akan jadi lebih lebar saat layar ditarik ke bawah. Aspek rasio ini akan menjadi unik karena ponsel akan memanjang ke bawah. Belum lazim digunakan oleh kebanyakan vendor.
Baca juga: Samsung Amankan Galaxy Z Roll, Kandidat Ponsel Layar Gulung?
Desain paten kedua menunjukkan layar yang bisa ditarik ke samping atau horizontal. Menjadikan layar memiliki rasio aspek yang lebih bisa diterima berdasar standar saat ini, seperti untuk bermain game atau menonton YouTube.
Baca juga: Samsung Bikin Smartphone Galaxy A Versi Lipat?
Desain ini juga bertujuan menyederhanakan desain, menghemat daya, serta memperluas ruang di dalam perangkat.
Samsung berhasil meraup keuntungan dari penjual ponsel lipatnya, yakni Galaxy Z Flip dan Galaxy Z Fold. Namun kin perusahaan melakukan inovasi baru dengan memperkenalkan ponsel dengan layar yang dapat digulung.
Lantas, mengapa Samsung memproduksi ponsel yang dapat digulung ketika ponsel lipat mereka masih laku di pasaran?
Baca juga: Berapa Harga Ganti Layar Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3?
Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Selasa (21/6/2022), Galaxy Z Flip dan Z Fold memang tidak akan digantikan saat ponsel layar gulung ini nanti meluncur. Samsung diduga hanya menambah opsi ketiga bagi konsumennya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.