Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: GoFood-GrabFood Ciptakan Ketergantungan, Tetap Dipakai Meski Harganya Jadi "Normal"

Kompas.com - 27/06/2022, 13:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

"Pelanggan menjadi terpaksa menerima dan tetap beli dengan harga tersebut," kata Yuswohady.

Ia juga mengatakan, dengan harga yang ditetapkan, OjolFood ini memberikan value kepada pelanggannya. Misalnya, pelanggan tidak usah repot-repot pergi ke restoran dan mengantre untuk membeli makan.

"Harga OjolFood itu bentuk kompensasi dari 'kita yang enak-enak dirumah, nggak ngapa-ngapain, tiba-tiba makanan datang sendiri'. Nanti yang menentukan wajar mahal atau tidaknya harga layanan OjolFood itu adalah persaingan," lanjut dia.

Hal tersebut senada dengan yang diutarakan oleh beberapa pengguna OjolFood.

Menurut beberapa pengguna OjolFood yang KompasTekno tanyai, pengguna menyatakan tidak berniat untuk berhenti menggunakan OjolFood. Musababnya, mereka terlanjur menjadi pelanggan setia dan tak ingin repot keluar rumah untuk membeli makanan.

Mereka lebih memilih untuk rajin-rajin mencari promo demi mengakali harga OjolFood saat ini.

Kendati demikian, pantauan KompasTekno di Twitter, ada pula pelanggan yang sekarang lebih memilih untuk masak sendiri atau jalan sendiri warung/restoran, alih-alih menggunakan layanan OjolFood yang disebut semakin mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com