Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2022, 07:00 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tesla dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hampir 200 karyawan. Karyawan yang terdampak PHK berasal dari divisi anotasi data yang terlibat dalam pengembangan sistem autopilot.

Selain PHK karyawan, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu juga menutup kantornya di San Mateo, California, yaitu lokasi di mana divisi anotasi data bekerja.

Isu PHK di Tesla sebenarnya sudah terendus sejak awal bulan ini oleh Bloomberg. Kabar yang sama kemudian dikonfirmasi oleh sumber anonim yang dikutip TechCrunch, dengan jumlah karyawan yang terdampak PHK mencapai 195 orang.

Tesla memiliki ratusan karyawan yang bekerja di divisi anotasi data untuk autopilot. Mereka berkantor di San Meteo, California dan Buffalo, New York.

Baca juga: Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura

Lebih rinci, kantor Tesla di San Mateo menghimpun 276 karyawan. Namun setelah PHK, hanya tersisa 81 karyawan saja yang kemudian akan dipindahkan ke kantor Tesla lainnya.

Mereka bertugas mengevaluasi data kendaraan pelanggan yang didukung fitur autopilot. Mayoritas dari karyawan yang terdampak PHK kabarnya adalah karyawan spesialis anotasi data yang dibayar per jam.

Meski dibayar per jam, gaji mereka tebilang lebih tinggi dibanding karyawan Tesla di Buffalo.

Menurut data Glasdoor, perusahaan yang mengulas informasi tentang sebuah perusahaan, posisi seperti spesialis anotasi data atau analis data di kantor Tesla di Buffalo memang mendapat gaji yang lebih rendah dibanding karyawan di San Mateo.

Baca juga: Elon Musk Minta Pegawai Tesla Pilih Ngantor 40 Jam Seminggu atau Resign

Lebih lanjut sumber yang dikutip TechCrunch juga berkata bahwa kabar PHK tim anotasi data sudah terdengar selama berbulan-bulan. Pekerjaan yang ditinggalkan oleh tim San Mateo, nantinya akan dialihkan ke tim yang berada di Buffalo.

Tidak diketahui apakah pengalihan tugas ke tim Buffalo, New York, dilakukan Tesla demi memangkas biaya operasional atau hanya strategi agar memenuhi syarat untuk mendapat banyak insentif di New York.

Tesla juga tidak memberikan tanggapan resmi terkait PHK karyawan perusahaan.

Baca juga: Ketika Firasat Buruk Elon Musk soal Ekonomi AS Dibalas Sindiran oleh Joe Biden...

Berencana PHK 3,5 persen karyawan

Awal Juni ini CEO Tesla, Elon Musk memang mengumumkan rencana PHK karyawan dan menyetop rekrutmen, melalui email yang dikirimkan ke eksekutif Tesla. Upaya ini ditempuh dengan alasan prediksi ekonomi yang buruk.

Awalnya dalam email itu Musk menyebutkan akan mem-PHK 10 persen karyawan. Namun belum lama ini Musk merevisi jumlahnya menjadi 3-3,5 persen karyawan.

Dirangkum KompasTekno dari Electrek, Kamis (30/6/2022), pada akhir tahun lalu Tesla tercatat memiliki 100.000 karyawan. Jadi jika 3 hingga 3,5 persen karyawan perusahaan dipangkas, maka PHK akan berdampak pada sekitar total 3.500 karyawan.

Baca juga: SpaceX Pecat Karyawan yang Kritik Elon Musk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com