Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple dan Google Diminta Hapus TikTok dari Toko Aplikasi

Kompas.com - 30/06/2022, 09:29 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

TikTok vs AS

Bukan kali ini saja, TikTok sebenarnya sudah menjadi incaran pemerintah AS selama beberapa tahun belakangan. Pasalnya, platform asal China ini diduga telah menerapkan praktik ilegal, yaitu mencuri data pengguna AS secara diam-diam.

Bahkan pada 2020 lalu, Presiden AS Donald Trump sempat mengeluarkan perintah (order) kepada Apple dan Google untuk "menendang" aplikasi TikTok dari toko aplikasi Play Store dan App Store, sama seperti permintaan Carr tadi.

Meski demikian, perintah tersebut kala itu bisa dibatalkan, asalkan TikTok memindahkan operasi bisnis dan segala hal yang berkaitan dengan data warga AS, ke perusahaan asal AS atas alasan perlindungan keamanan nasional.

Hingga saat ini, perintah tersebut tampaknya tidak dijalankan dan aplikasi TikTok masih bisa dipajang dari App Store dan Play Store, serta bisa digunakan secara normal oleh warga AS.

Baca juga: Bos TikTok Sebut Platformnya Bukan Media Sosial seperti Facebook

TikTok klaim sudah pindahkan data

Terkait laporan terbaru dari BuzzFeed tadi, TikTok sendiri sempat memberikan pernyataan resmi.

Mereka mengeklaim bahwa pihaknya telah memindahkan seluruh data pengguna TikTok asal AS ke server Oracle yang berlokasi di AS.

Meski demikian, sebagian data pengguna TikTok asal AS masih tersimpan di server yang berlokasi di Singapura. Menurut TikTok, server ini sekadar untuk cadangan (backup), apabila ada masalah yang menimpa server di AS.

TikTok juga mengeklaim bahwa dalam beberapa waktu ke depan, mereka bakal menghapus seluruh data pengguna asal AS dari server inti (data center) mereka di Singapura.

Sehingga, data pengguna AS nantinya akan hanya ada di server Oracle yang ada di dalam negeri saja.

"Selain pemindahan dan penghapusan data ini, kami juga merombak aspek operasional TikTok di AS, termasuk membuat divisi baru yang sepenuhnya dipimpin oleh warga asal AS. Hal ini bertujuan supaya data pengguna TikTok di AS tetap terjaga," jelas TikTok, sebagimana dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Berapa Gaji Karyawan Netflix, TikTok, Twitch, dan Spotify?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com