Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Proyek Kripto Facebook Layu Sebelum Berkembang...

Kompas.com - 05/07/2022, 14:32 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Sejak tahun 2019, Meta Platforms Inc. (dulu Facebook Inc.) berambisi untuk melebarkan sayapnya ke bisnis mata uang kripto (cryptocurrency).

Selama 4 tahun terakhir, Meta berencana meluncurkan uang virtual "Diem" dan dompet digital "Novi" bikinannya sendiri. Keduanya merupakan hasil rebranding dari mata uang "Libra" dan dompet digital "Calibra".

Nah, pada 2022 ini, ambisi itu dipastikan kandas di tengah jalan. Proyek Diem dan Novi pun akan berakhir sebelum benar-benar diluncurkan dan berkembang.

Baca juga: Diem, Nama Baru Uang Virtual Facebook

Musababnya, dompet digital Novi dikonfirmasi akan tutup dalam waktu dekat. Pada awal 2022 lalu, mata uang virtual Diem juga dikabarkan akan segera berakhir lantaran tak kunjung mendapatkan restu dari regulator.

Dompet digital Novi tutup 1 September

dompet digital bikinan Meta, Novi, ditutup 1 September 2022.Meta dompet digital bikinan Meta, Novi, ditutup 1 September 2022.
Novi adalah dompet digital yang merupakan hasil rebranding "Calibra" pada 2020. Novi berada di bawah unit Fintech Meta dan baru diluncurkan pada Oktober 2021 lalu.

Selain dalam versi aplikasi, pada Desember 2021, WhatsApp menyertakan dompet digital Novi ke dalam aplikasinya.

Dengan begitu, sebagian kecil pengguna WhatsApp bisa mengirim dan menerima uang kripto secara langsung tanpa keluar dari aplikasi. Saat ini, Novi baru mendukung stablecoin USDP.

Meski sudah diluncurkan, Novi masih dalam tahap percontohan (pilot project) di Amerika Serikat dan Guatemala. Jadi, Novi baru tersedia untuk sebagian kecil pengguna di kedua negara itu

Baca juga: Facebook Luncurkan Mata Uang Kripto Libra

Nah, kini, melalui situs resminya, proyek percontohan Novi, baik dalam versi aplikasi maupun fitur di WhatsApp, dipastikan akan ditutup pada 1 September 2022. Lalu per 21 Juli 2022, pengguna juga tidak dapat lagi menambahkan uang ke akun Novi miliknya.

Setelah ditutup, pengguna tidak dapat login dan mengakses akun Novi lagi. Untuk itu, pengguna diimbau untuk segera menarik uangnya sesegera mungkin.

Jika pengguna lupa untuk menarik sisa saldonya, Meta mengatakan akan "mencoba untuk mentransfer" dana tersebut ke rekening bank atau kartu debit yang ditautkan ke layanan.

Meski proyek percontohan ditutup, juru bicara Meta mengeklaim bahwa perusahaan telah berencana untuk menggunakan teknologi Novi di produk perusahaan lainnya di masa mendatang. Misalnya, dalam proyek metaverse maupun koleksi digital lainnya.

"Kami telah menghabiskan bertahun-tahun membangun kemampuan Meta secara keseluruhan di blockchain dan meluncurkan produk baru seperti koleksi digital," kata Meta dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Banjir Kritikan, Libra Batal Dirilis Facebook?

"Anda dapat melihat Meta di ruang web3 karena kami sangat optimis bahwa teknologi ini dapat membawa nilai bagi orang-orang dan bisnis di metaverse," lanjut Meta, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (5/7/2022).

Bulan lalu, menurut laporan GizChina, CEO Meta Mark Zuckerberg telah mengisyaratkan bahwa perusahaannya bakal membuat dompet digital yang dapat membantu pengguna mengelola dan menyimpan "pakaian digital, seni, video, musik, pengalaman, acara virtual, dan banyak lagi".

Tak menutup kemungkinan dompet digital itu menggunakan warisan teknologi dompet digital Novi.

Baca juga: Meta: Butuh 10 Tahun untuk Mewujudkan Metaverse

Mata uang virtual Diem tak dapat restu

Mata uang virtual Libra yang disokong Facebook berganti nama menjadi Diem.The Diem Association Mata uang virtual Libra yang disokong Facebook berganti nama menjadi Diem.
Dompet digital Novi sedianya disiapkan untuk uang virtual bikinan Meta sendiri, yaitu Diem (dulunya bernama Libra).

Semula, uang virtual Libra/Diem dirancang dapat digunakan untuk membeli barang atau mengirim uang ke sesama pengguna, tanpa pungutan biaya. Mata uang kripto ini juga bisa ditukar ke mata uang asli secara online atau melalui toko-toko offline.

Pengguna kemudian bisa menyimpannya di dompet digital "Calibra/Novi". Layanan ini bakal tersemat di WhatsApp, Messenger, dan Facebook.

Namun, pada awal 2022, proyek Diem dikabarkan berakhir. Pasalnya, Dihimpun dari Cnet, Meta dan Diem Association, asosiasi yang berdiri secara independen dan diorganisir oleh Facebook untuk mengelola uang digital tersebut, menjual kekayaan intelektual dan aset Diem lainnya ke Silvergate Capital Corp.

Hal itu dilakukan setelah Diem tak kunjung mendapatkan restu dari regulator.

Baca juga: Libra, Proyek Mata Uang Virtual Facebook Batal Meluncur?

Selama pengembangannya, proyek uang virtual Diem ini menerima kritikan dan penolakan dari regulator Amerika Serikat, misalnya dari Bank Sentral AS alias The Fed (Federal Reserve).

Belum disebutkan secara jelas apa alasan regulator tak merestui Facebook meluncurkan uang digitalnya sendiri. Namun menurut laporan Bloomberg, proyek tersebut dikhawatirkan membuat Facebook memonopoli ekonomi.

Tanpa adanya lampu hijau dari regulator hingga saat ini, Meta tak kunjung bisa meluncurkan Diem. Pada akhirnta, Meta juga menutup Diem pada Februari 2022.

Bakal buat Zuck Bucks?

Meski gagal dengan Diem, Meta kabarnya masih berupaya mengeksplorasi cryptocurrency atau mata uang kripto.

Laporan Financial Times menunjukkan perusahaan induk Facebook dan WhatsApp itu sedang mengerjakan proyek uang virtual yang konon disebut "Zuck Bucks".

Menurut Financial Times, penamaan uang virtual itu didasarkan pada pendiri Facebook sekaligus CEO Meta saat ini, yaitu Mark Zuckerberg. Konon Zuck Bucks tidak akan diluncurkan sebagai uang digital, melainkan sebagai token digital dalam aplikasi game seperti Robux pada game Roblox.

Baca juga: Gagal Buat Diem, Meta Facebook Bikin Uang Virtual Zuck Bucks

Meta juga dikatakan tengah menjajaki "token sosial" atau "token reputasi" yang dapat digunakan pengguna sebagai hadiah bagi mereka yang berperan di grup Facebook.

Tak hanya itu, Meta konon sedang mempertimbangkan layanan keuangan tradisional seperti pinjaman untuk pelaku UKM.

Sayangnya Meta tidak merespons kabar ini secara rinci. Juru bicara perusahaan hanya berkata bahwa Meta fokus membangun metaverse, termasuk layanan pembayaran dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com