KOMPAS.com - Apple mengumumkan fitur keamanan baru untuk sejumlah perangkatnya yang disebut "Lockdown Mode".
Apple juga mengatakan bahwa mode ini menawarkan tingkat keamanan yang tinggi, karena ditujukan untuk melindungi orang-orang tertentu yang berpotensi mendapat ancaman keamanan yang canggih.
Misalnya, spyware (malware pengintai) yang menargetkan tentara bayaran yang didukung oleh negara atau semacamnya.
Kendati menyasar orang-orang tertentu, fitur ini kemungkinan akan tersedia bagi semua pengguna iPhone, iPad, dan Mac setelah pengujian tuntas.
Baca juga: Eropa Desak Apple Sediakan Alternatif App Store di iPhone
"Lockdown Mode adalah terobosan yang mencerminkan komitmen kami untuk melindungi pengguna dari serangan paling langka dan paling canggih," kata Kepala Teknik Keamanan Apple, Ivan Krsti? dalam keterangan resmi, dikutip KompasTekno dari MacRumors, Kamis (7/7/2022).
"Meski sebagian besar pengguna tidak akan pernah menjadi korban serangan siber yang sangat ditargetkan, kami akan berupaya melindungi sejumlah kecil pengguna yang menjadi korban," imbuhnya.
Ketika Lockdown Mode diaktifkan di perangkat Apple, kemudian fitur perangkat, aplikasi dan situs web akan diperketat guna mengurangi potensi seranga siber dan memperkuat keamanan perangkat. Berikut detail pengetatan yang akan dilakukan:
Baca juga: Apple Wajibkan Seluruh Aplikasi di App Store Mudahkan Pengguna Hapus Akun
Dirangkum KompasTekno dari MacRumors, Lockdown Mode sudah diaktifkan untuk iOS 16, iPadOS 16 dan macOS Ventura versi beta ketiga yang dirilis Apple Rabu, (6/7).
Fitur ini akan tersedia bagi semua pengguna ketika beberapa sistem opersi baru Apple tersebut dirilis akhir tahun ini.
Fitur Lockdown Mode nantinya akan diatur dalam keadaan non-aktif secara default. Jadi pengguna yang ingin mengaktifkan mode ini bisa mengunjungi menu Pengaturan/Settings atau System Settings, kemudian pilih opsi Privasi dan Keamanan.
Mode ini juga dapat diaktifkan kapanpun ketika pengguna perlukan. Namun perlu diingat bahwa aktivasi Lockdown Mode akan membuat perangkat memuat ulang (restart) dan mengharuskan pengguna memasukkan kode sandi perangkat.
Baca juga: Apple dan Google Diminta Hapus TikTok dari Toko Aplikasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.