Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika YouTube Labeli Video Horor “Aman untuk Anak”...

Kompas.com - 07/07/2022, 15:45 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

YouTube, dalam hal ini, hanya menangkap penulisan judul dan penggunaan thumbnail kartun yang digunakan kreator, sehingga video “sesat” tersebut dapat dengan mudahnya lolos dari pengawasan sistem.

Padahal, jika menonton keseluruhan konten, ada banyak hal-hal yang tidak seharusnya dilihat oleh anak-anak, seperti kartun yang melakukan kekerasan, hubungan seksual, pembunuhan, dan sebagainya.

Bukan yang pertama

Pada dasarnya, label “For Kids” digunakan Google untuk menandai video serupa agar dapat dimasukkannya ke dalam aplikasi YouTube Kids. Aplikasi YouTube versi anak ini adalah aplikasi yang terpisah dengan YouTube dan memiliki tampilan antar muka yang juga berbeda.

Di dalam YouTube Kids, konten video yang ditampilkan adalah konten video dengan label “aman untuk anak-anak” sehingga tidak akan ditemukan konten dewasa, horor, pembunuhan, dan sebagainya.

Baca juga: Cerita Konspirasi Karyawan YouTube Menyingkirkan Internet Explorer

Label ini juga dimaksudkan sebagai bentuk untuk mematuhi Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak di AS (COPPA). Oleh karena itu, biasanya konten video di aplikasi YouTube Kids juga akan mematikan kolom komentar.

Namun, kasus serupa tetap saja terjadi. Contoh konkretnya adalah video di YouTube Kids, kini sudah dihilangkan oleh sistem, yang berdurasi 4 menit 45 detik, menyisipkan cuplikan lain tentang seorang laki-laki yang mengajarkan anak-anak untuk bunuh diri menggunakan pisau di pergelangan tangan.

Mantan presiden American Psychological Association Nadine Kaslow menyatakan bahwa upaya YouTube menghilangkan atau menghapus konten video saja tidak cukup.

“Untuk anak-anak yang terpapar, merka sudah terpapar. Pelu ada pesan (lebih lanjut), (apa yang menjadi penyebab) kalau ini tidak baik,” ujar Nadine, dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Kamis (7/7/2022).

Mengingat, kasus bunuh diri paling banyak terjadi di kalangan usia 10 hingga 24 tahun, seperti yang dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention.

Oleh karena itu, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi YouTube untuk lebih waspada terhadap konten-konten serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com