Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika YouTube Labeli Video Horor “Aman untuk Anak”...

Kompas.com - 07/07/2022, 15:45 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform berbagi video YouTube sebelumnya pernah salah membaca algoritma, sehingga tak sengaja memasukkan konten instruksi bunuh diri dalam video anak.

Kini, kasus serupa kembali terjadi di mana YouTube melabeli video horor sebagai konten “For Kids”, yang berarti konten tersebut layak untuk anak-anak.

Kris Straub, kreator konten horor di YouTube memiliki channel “Locak 58 TV” dengan jumlah pelanggan (subscriptions) 528.000 akun, mengunggah video menggunakan judul “Local 58 TV - Show For Children” dan oleh bot YouTube diberi label “For Kids”.

Video berdurasi 3 menit 11 detik tersebut memang tidak menampilkan kekerasan, tetapi penggunaan musik latar yang seram, warna video berwarna hitam putih, karakter utamanya adalah tengkorak, dan menggunakan latar di pemakaman, video ini memang tidak diperuntukkan untuk anak-anak.

Baca juga: YouTube Rilis Fitur Baru untuk Koreksi Video yang Salah Meski Sudah Tayang

Ditambah ada gambar pendukung lainnya seperti tengkorak dari orang sudah meninggal tergeletak di dalam tanah, gambar tulang belulang yang berbicara sendiri, dan nuansa depresi untuk menambah kesan horor dari video tersebut.

Mulanya, Kris mendapat notifikasi dari YouTube saat melakukan pengecekan konten videonya. Lalu, ditemukan kalau bot YouTube memberi label videonya sebagai “Made for kids (set by YouTube)”, yang artinya “Untuk anak-anak (diatur oleh YouTube)” secara sepihak.

Kemudian, pada bagian pembatasan usia penonton, bot YouTube turut memblokir pengaturan tersebut dengan memberi keterangan kalau konten tersebut dinonaktifkan karena video tersebut sudah jelas dibuat untuk anak-anak.

Padahal, sebelum mengunggah konten, Kris sudah mengatur pembatasan usia penonton, yaitu hanya penonton di atas 18 tahun yang boleh menonton, dan menambahkan tulisan pada deskripsi video bahwa konten ini tidak ditujukan untuk anak-anak.

Baca juga: YouTube Kids Langgar Privasi Anak, Google Terpaksa Bayar Rp 2,8 Triliun

Menanggapi hal tersebut, Kris langsung mengirim permintaan kepada YouTube untuk segera menghilangkan label tersebut.

Laporan ini ia publikasikan melalui cuitan di Twitter dengan handle @krisstraub. Dengan nada sinis, Kris sampaikan selamat kepada YouTube karena telah memberi label “For Kids” untuk konten horornya.

“Ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak dan saya menunjukkan kalau (konten) ini bukan ditujukan untuk anak-anak. (Video ini) memang tidak ada kekerasan atau konten di sana, tapi tetap ini tidak cocok untuk anak-anak," tulis Kris lewat akun Twitter-nya.

"Saya juga sudah mengatur usia di atas 18 tahun, tetapi YouTube secara sepihak menentukan bahwa (video) ini dibuat untuk anak? Bagaimana hal ini bisa terjadi?,” lanjut dia.

Keesokan harinya, YouTube membalas cuitan tersebut bahwa pihak perusahaan akan meninjau masalah terkait lebih lanjut.

Dugaan kesalahan YouTube

Selama ini, YouTube hanya menggunakan sistem bot untuk melakukan filterisasi konten, tanpa melihat apa isi konten video tersebut. Seperti kasus Kris, YouTube hanya menangkap kalimat “Show For Children” dan langsung menganggap bahwa konten tersebut diperuntukkan oleh anak-anak.

Tidak hanya itu, kasus serupa lainnya juga kerap terjadi. Terdapat kreator yang memang ingin menunjukkan konten yang tidak cocok untuk anak-anak, tetapi membalutnya dengan thumbnail gambar kartun, dan memakai judul menggunakan nama karakter, seperti Mickey Mouse, Spiderman, Superman, dan sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com