Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pentagon Tantang Semua Orang Retas Sistem Keamanan Mereka

Kompas.com - 08/07/2022, 07:03 WIB

KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS atau dikenal dengan “Pentagon”, menantang siapa pun untuk meretas sistem keamanan mereka. Hadiah yang ditawarkan berkisar ratusan hingga ribuan dollar AS, bergantung pada tingkat keparahan ancaman yang mampu ditemukan.

Tantangan ini akan menjadi bagian dari program bug bounty Pentagon yang ditujukan untuk mencari dan menemukan celah kerentanan atau kelemahan pada sistem keamanan di Gedung Pentagon.

Bug bounty sendiri merupakan inisiatif sebuah perusahaan untuk memberi apresiasi terhadap temuan celah keamanan dari peretas etis (ethical hacker). Program ini sudah berlangsung dari 4 Juli lalu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, hingga 11 Juli mendatang.

Sayembara ini dijalankan oleh Chief Digital dan Artificial Intelligence Office (CDAO), Direktorat Layanan Digital, dan DoD Cyber Crime Center (DC3) yang menggandeng platform koordinasi kerentanan dan bug, “HackerOne”.

Baca juga: Komputer Pentagon Dibobol Hacker Rusia

Berdasarkan pernyataan Departemen Pertahanan AS, alokasi dana yang digelontorkan untuk “sayembara” ini sebesar 110.000 dollar AS, atau setara dengan Rp 1,68 miliar.

Dari dana yang dialokasi, 75.000 dollar AS akan dialokasikan untuk peretas etis yang mengumpulkan celah keamanan pertama melalui sistem.

Lalu, 35.000 dollar AS akan dialokasikan sebagai bentuk perhargaan lainnya.
Misalnya temuan terbaik di seluruh peserta, temuan terbaik untuk domain di cabang deartemen lainnya, seperti Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Marinir, Angkatan Luar Angkasa, dan Penjaga Pantai.

Program serupa, yang sudah berakhir pada April lalu, pernah dijalankan dengan oleh U.S. Departement of Defense (DoD) bersama HackerOne.

Melalui program tersebut, terdapat 14 perusahaan yang berpartisipasi dengan 141 aset. Namun, perluasan program kembali dilakukan dengan melibatkabn 41 perusahaan dengan 348 aset.

Secara keseluruhan, HackerOne mengirim 288 penelitinya dan memberikan 1.015 laporan. Dari 401 laporan yang terpilih, semuanya dianggap dapat dilanjutkan untuk mencari solusi atau tambalan keamanan pada sistem.

Baca juga: Laporkan Bug di Gojek Bisa Dapat Hadiah hingga Rp 74 Juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inikah Tanda OnePlus Bakal Jualan Ponsel Lagi di Indonesia?

Inikah Tanda OnePlus Bakal Jualan Ponsel Lagi di Indonesia?

Gadget
2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka

2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali Setelah Temukan AirTag di Tas Mereka

Gadget
Saat ChatGPT Berikan Diagnosis Penyakit Anjing Lebih Akurat...

Saat ChatGPT Berikan Diagnosis Penyakit Anjing Lebih Akurat...

Internet
[POPULER TEKNO] 2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali gara-gara Ada AirTag di Tas Mereka | JD.ID Resmi Ditutup

[POPULER TEKNO] 2 Turis Australia Buru-buru Tinggalkan Bali gara-gara Ada AirTag di Tas Mereka | JD.ID Resmi Ditutup

Internet
Selisih Rp 200.000, Mending Xiaomi 12 Lite atau Redmi Note 12 Pro 5G?

Selisih Rp 200.000, Mending Xiaomi 12 Lite atau Redmi Note 12 Pro 5G?

Gadget
Agar Tidak Tertipu, Berikut Tips Membeli Iphone Secara Online

Agar Tidak Tertipu, Berikut Tips Membeli Iphone Secara Online

Gadget
Cara Menghubungkan HP ke Smart TV Tanpa Kabel

Cara Menghubungkan HP ke Smart TV Tanpa Kabel

Hardware
Ini Fitur Samsung Galaxy A54 5G yang Sebelumnya Cuma Ada di HP Flagship

Ini Fitur Samsung Galaxy A54 5G yang Sebelumnya Cuma Ada di HP Flagship

Gadget
Apa Itu Aplikasi Poe yang Tengah Ramai di Twitter?

Apa Itu Aplikasi Poe yang Tengah Ramai di Twitter?

Software
Resmi Tutup Hari Ini, Ini yang Terjadi kalau Klik JD.ID

Resmi Tutup Hari Ini, Ini yang Terjadi kalau Klik JD.ID

e-Business
Cara Pesan Makan Terjadwal di GoFood dan GrabFood buat Bukber dan Sahur

Cara Pesan Makan Terjadwal di GoFood dan GrabFood buat Bukber dan Sahur

Software
APJII Ungkap Kondisi Industri dan Tantangan Penyedia Layanan Internet di Indonesia

APJII Ungkap Kondisi Industri dan Tantangan Penyedia Layanan Internet di Indonesia

e-Business
Meizu 20 Series Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan Kamera Utama 50 MP

Meizu 20 Series Meluncur dengan Snapdragon 8 Gen 2 dan Kamera Utama 50 MP

Gadget
Perbedaan E-KTP dan KTP Digital yang Perlu Diketahui

Perbedaan E-KTP dan KTP Digital yang Perlu Diketahui

e-Business
 Pre-order Oppo Find N2 Flip Dibuka 1 April di Indonesia, Benefit hingga Rp 4 Juta

Pre-order Oppo Find N2 Flip Dibuka 1 April di Indonesia, Benefit hingga Rp 4 Juta

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke