Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Tantang Semua Orang Retas Sistem Keamanan Mereka

Kompas.com - 08/07/2022, 07:03 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Program yang punya dampak signifikan terhadap berbagai perusahaan ini turut dinilai dapat menjadi peluang pasar yang menjanjikan. Menurut laporan All the Research, pasar bug bounty tercatat tumbuh 223,1 juta dollar AS (Rp 3,3 triliun) pada 2020.

Sementara itu, jika diprediksi pertumbuhan jangka panjangnya, pertumbuhan program ini bisa mencapai lebih dari 5,4 miliar dollar AS pada 2027. Hal ini diketahui dari berbagai investor yang juga memberikan suntikan dana kepada perusahaan-perusahaan terkait.

Baca juga: Forum Hacker RaidForums Ditutup, Pendirinya Ditangkap

Ambil contoh, perusahaan HackerOne yang mengumumkan telah menerima suntikan dana seri E sebanyak 49 juta dollar AS pada Januari 2022, lalu ada Intigriti, perusahaan platform keamanan di Eropa yang mampu mengantongi keuntungan sebanyak 22,3 juta dollar AS pada April lalu.

Pertumbuhan ini tidak mengejutkan untuk beberapa pihak. Menurut perusahaan inteligen dan deteksi kerentanan sistem Edgescan, sebanyak 20,4 persen celah keamanan ditemukan dalam aplikasi web dan instruktur jaringan pada 2021. Jenis kerentanan tersebut masuk level tingkat tinggi ataupun kritis.

Oleh karena itu, hadirnya program bug bounty dapat mengurangi risiko perusahaan, mitra, serta para pelanggan. Meski perusahaan harus menggelontorkan banyak uang untuk mengadakan program ini, hasil dari program tersebut sangat membantu keamanan sistem perusahaan.

“Program hadiah bug bounty (ini dapat) efektif membatasi kerentanan keamanan yang serius (sehingga) dapat dengan mudah membuat basis pelanggan (terhindar) dari bahaya," jelas vendor software Synopsys Software Integrity Group Ray Kelly.

"Hadiah program bug terkadang mencapai enam digit, mungkin terdengar banyak. Namun, biaya organisasi memulihkan kerentanan zero-day ini dapat menghasilkan jutaan dollar dari uang yang sudah dikeluarkan,” lanjut Kelly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com