Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter PHK 100 Karyawan dan Tangguhkan Perekrutan

Kompas.com - 08/07/2022, 17:45 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twitter menambah panjanng deretan perusahaan teknologi yang menerapkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), perusahaan mikroblogging tersebut memangkas 30 persen karyawan di divisi perekrutan. Perusahaan juga dikabarkan menangguhkan perekrutan karyawan baru.

Keputusan PHK ditempuh Twitter tak lain karena tekanan bisnis yang tengah melanda berbagai perusahaan di Amerika Serikat. Selain itu, potensi akuisisi Twitter oleh Elon Musk juga kabarnya menjadi alasan lain PHK diberlakukan.

Kabar PHK ini sudah dikonfirmasi oleh juru bicara Twitter. Meski demikian, dia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang PHK karyawan Twitter.

Baca juga: Hampir Separuh Pengguna Twitter di Dunia Follow Akun Elon Musk

Dalam pernyataan yang dihimpun dari WSJ, juru bicara Twitter mengatakan di tengah penangguhan perekrutan, perusahaan akan fokus pada tim rekrutmen yang ada saat ini unftuk memastikan mereka tetap beroperasi secara efisien dan bertanggungjawab.

Twitter sendiri baru mengumumkan siapa saja yang terdampak PHK pada Kamis, (7/7) melalui sebuah rapat yang digelar selama 30 menit.

Meski keputusan PHK diumumkan ke karyawan cukup mendadak, kebijakan ini menurut salah satu karyawan yang di-PHK, tidak begitu mengejutkan.

Sebab, menurutnya karyawan yang bertugas merekrut karyawan baru di Twitter, memiliki sedikit pekerjaan, khususnya sejak perusahaan mengumumkan bahwa rekrutmen ditangguhkan pada Mei lalu.

Sejak Mei, Twitter memang telah mengumumkan bahwa perusahaanya akan menyetop perekrutan dan mencari cara untuk memangkas biaya operasional. Wujud dari rencana itu yakni restrukturisasi organisasi perusahaan dan pengurangan tim perekrutan yang berdampak pada sekitar 100 karyawan.

Selain karyawan internal, PHK juga berdampak pada karyawan yang bekerja dengan perusahaan melalui pihak ketiga alias pegawai outsourcing.

Baca juga: Terancam Diblokir karena Belum Daftar PSE, Twitter dan Meta Bungkam, Google Akan Menyesuaikan

Coinbase sampai Tesla juga PHK karyawan

Tak hanya Twitter, beberapa perusahaan teknologi ternama juga memangkas karyawan di tengah kekhawatiran resesi ekonomi.

Coinbase misalnya, mengumumkan rencana PHK 1.100 karyawan atau sekitar 18 persen dari total karyawan. Padahal pada akhir tahun 2021, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang.

Akhir Mei lalu Tesla juga dilaporkan melakukan PHK terhadap hampir 200 karyawan yang bekerja di divisi anotasi data. Divisi ini turut terlibat dalam pengembangan sistem autopilot Tesla.

Baca juga: Tesla PHK Hampir 200 Karyawan

Selain PHK karyawan, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu juga menutup kantornya di San Mateo, California, yaitu lokasi di mana divisi anotasi data bekerja.

Dirangkum KompasTekno dari WSJ, Jumat (8/7/2022), Unity Software belum lama ini juga mengumumkan rencana PHK sebanyak empat persen karyawan yang selama ini membantu mengembangkan perusahaan.

Adapun Microsoft, Snap dan Meta, mengumumkan pihaknya menangguhkan atau menunda perekrutan karyawan baru.

Baca juga: Ini Daftar Perusahaan Teknologi yang Setop Rekrut Karyawan Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com