Pada bulan April, secara umum, harga saham Twitter berada di level 44,48 dollar AS hingga 50,98 dollar AS per lembarnya. Harga tersebut memiliki selisih sekitar 4-10 dollar AS dari harga yang diberikan Musk.
Namun, memasuki bulan Mei hingga Juli ini, harga saham Twitter justru anjok ke level 35-40 dollar AS. Harga saham Twitter saat ini semakin memiliki selisih yang jauh dengan harga yang ditetapkan Musk di angka 54,20 dollar AS.
Inilah yang kemungkinan menyebabkan nilai akuisisi Twitter oleh Musk dinilai kemahalan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Sabtu (9/7/2022).
Setelah meneken perjanjian definitif untuk membeli Twitter, Elon Musk dilaporkan telah setuju untuk menyelesaikan proses akuisisi Twitter, kecuali "sesuatu yang besar" terjadi pada bisnis Twitter.
Menurut pakar hukum, alasan jumlah akun spam atau bot di Twitter yang dipermasalahkan oleh Musk tampaknya tidak memenuhi syarat pada klausa "sesuatu yang besar" tersebut.
Baca juga: Ancaman Cap Perusahaan Ilegal untuk Google, Twitter, Meta dkk di Indonesia...
Elon Musk juga tampaknya harus merampungkan akuisisi Twitter. Dewan Twitter merilis pernyataan yang meminta Musk menghormati perjanjian merger.
"Dewan dan Musk menyetujui transaksi dengan harga 54,20 per lembar saham. Kami percaya perjanjian ini untuk kepentingan terbaik bagi semua pemegang saham. Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger," demikian pernyataan dewan Twitter pada Mei 2022.
Menurut CNN Business, kata "menegakkan perjanjian" dalam pernyataan itu menyiratkan bahwa Twitter siap menuntut Musk dan mendesaknya menindaklanjuti akuisisi.
Sebab, jika Musk tidak melanjutkan perjanjian, dia harus membayar biaya penalti senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,6 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.