Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Batal Beli Twitter

Kompas.com - Diperbarui 11/07/2022, 06:40 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Ketika Musk mempermasalahkan jumlah akun bot dan spam di Twitter kala itu, CEO Twitter, Parag Agrawal telah membuat sebuah utas (thread) untuk menjelaskan metodologi penghitungan jumlah akun bot di Twitter.

Menurut Agrawal, Twitter mengandalkan tenaga manusia untuk mengulas ribuan akun untuk memastikan apakah akun tersebut termasuk bot/spam atau bukan.

Namun, Agrawal mengatakan dirinya tidak bisa memberikan informasi lebih spesifik karena berkaitan dengan data pribadi pengguna Twitter.

"Sayangnya, kami ragu bila estimasi spesifik ini bisa ditampilkan secara eksternal, karena membutuhkan informasi publik dan pribadi (yang tidak bisa kami umbar)," kata Agrawal dalam utasnya.

Belum jelas apakah hanya karena alasan tidak memberikan data terkait akun bot atau spam ini, Musk bisa membatalkan transaksi pembelian Twitter atau tidak.

Di sisi lain, apabila melihat tanggapan Taylor tadi, Twitter tidak akan tinggal diam dan serta-merta mundur dari transaksi pembelian Twitter yang diumumkan pada April lalu ini.

Beli Twitter 44 miliar dolar AS

Seperti diketahui, Elon Musk resmi mengumumkan akan membeli Twitter dengan harga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun pada 26 April 2022 lalu.

Setelah Twitter dibeli Elon Musk, Twitter nantinya akan menjadi perusahaan privat, bukan lagi perusahaan publik yang melantai di bursa saham AS.

Para pemegang saham akan menerima 54,20 dollar AS (sekitar Rp 750.000) secara tunai untuk per saham Twitter yang mereka miliki.

Angka tersebut sesuai dengan penawaran yang diajukan Musk dan merupakan 38 persen dari premi harga penutupan saham Twitter pada 1 April, hari perdagangan terakhir sebelum Musk mengungkap kepemilikan sahamnya di Twitter.

"Dewan Twitter melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk menilai pengajuan Elon yang berfokus pada nilai, kepastian, dan pembiayaan," kata ketua dewan direksi Twitter Taylor pada saat itu.

"Transaksi yang diajukan akan memberikan premi tunai yang substansial dan kami percaya bahwa ini adalah jalan terbaik ke depan bagi pemegang saham Twitter," imbuh Taylor.

Sementara itu, Musk mengatakan bahwa Twitter memiliki potensi yang luar biasa. Dirinya berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan barunya dan para pengguna Twitter.

"Kebebasan berbicara adalah fondasi fungsi demokrasi, Twitter adalah pusat kota digital, di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia, diperdebatkan di sini," kata Musk kala itu.

Baca juga: Kebijakan Awal Twitter Setelah Dibeli Elon Musk: Cegah Pergerakan Karyawan yang Membelot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com