Namun sebelumnya, setidaknya ada tiga sumber pendanaan yang rencanya digunakan untuk membeli Twitter.
Pada Mei 2022, Musk mengatakan kepada SEC bahwa ia memiliki kesepakatan pendanaan mencakup ekuitas senilai 33,5 miliar dollar AS.
Elon Musk juga menjual saham Tesla senilai 8,5 miliar dollar AS. Musk juga disebutkan telah mengumpulkan dana sekitar 7 miliar dollar AS dari investor, termasuk seperti Pangeran al-Waleed bin Talal dari Arab Saudi.
Baca juga: Ancaman Cap Perusahaan Ilegal untuk Google, Twitter, Meta dkk di Indonesia...
Bila ditotal, Musk sebenarnya telah memiliki pendanaan sebesar 49 miliar dollar AS untuk membeli Twitter, sebagaimana dihimpun dari IndianExpress.
Namun, Elon Musk mengatakan kepada SEC bahwa dia terus mencari pembiayaan tambahan dan sedang dalam pembicaraan dengan pemegang saham Twitter, termasuk mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.
Terkait pembatalan tersebut, pihak Twitter mengatakan bahwa mereka bakal menuntut Musk dan memastikan bahwa tim Twitter akan terus berupaya untuk menyelesaikan proses transaksi dan pembelian platform tersebut oleh Musk.
Informasi tersebut disampaikan oleh ketua dewan direksi Twitter Bret Taylor melalui akun Twitter dengan handle @btaylor.
"Dewan direksi Twitter berkomitmen untuk merampungkan proses transaksi dengan harga dan persyaratan yang telah disepakati Musk sebelumnya," ujar Taylor dalam sebuah twit.
"Kami berencana mengambil jalur hukum untuk menegakkan perjanjian dalam proses akuisisi Twitter oleh Musk ini dan kami yakin pasti akan menang," imbuh Taylor.
Sebelumnya, Dewan Twitter merilis pernyataan yang meminta Musk menghormati perjanjian merger.
"Dewan dan Musk menyetujui transaksi dengan harga 54,20 per lembar saham. Kami percaya perjanjian ini untuk kepentingan terbaik bagi semua pemegang saham. Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger," demikian pernyataan dewan Twitter pada Mei 2022.
Menurut CNN Business, kata "menegakkan perjanjian" dalam pernyataan itu menyiratkan bahwa Twitter siap menuntut Musk dan mendesaknya menindaklanjuti akuisisi. Sebab, jika Musk tidak melanjutkan perjanjian, dia harus membayar biaya penalti senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,6 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.