Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Meta Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Terdampak

Kompas.com - Diperbarui 15/07/2022, 07:32 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Perusahaan induk Facebook, Meta, dikabarkan membatalkan kontrak dengan perusahaan penyedia manajemen fasilitas atau sejenis vendor outsourcing, ABM Industries. Akibatnya, ratusan karyawan dari ABM yang bekerja di kantor pusat Meta terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pembatalan kontrak kerja sama sudah diinfokan Meta ke ABM pada pertengahan Juni. Namun Meta tidak menjelaskan alasan pemutusan kontrak dengan ABM.

Pemberhentian ratusan karyawan Meta berlaku pada 25 Juli 2022 mendatang, berdasarkan informasi yang tercantum di dokumen yang diajukan ke departemen pengembangan ketenagakerjaan California.

Baca juga: Microsoft PHK Sekitar 1.000 Karyawan

Menurut surat manajer Sumber Daya Manusia (SDM) ABM tertanggal 1 Juli kepada departemen itu, keputusan PHK berdampak pada 368 karyawan ABM yang ditugaskan di 1 Hacker Way di Menlo Park, California. Lokasi itu merupakan alamat markas besar Meta.

Adapun karyawan yang terdampak PHK termasuk petugas kebersihan, pengelola kafe, serta 10 supervisior, dan 7 manajer.

Meta kabarnya sudah menyewa vendor lain sebagai pengganti. Namun bagaimana rinciannya tidak begitu diketahui oleh ABM.

"Meskipun vendor baru yang sudah direkrut Meta bisa mengisi posisi (yang ditinggalkan karyawan terdampak PHK) sebagian atau semua, ABM tidak mengetahui rencana perekrutan vendor tersebut," kata perwakilan ABM dalam keterangan tertulis, dikutip KompasTekno dari CNBC, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: GameStop PHK Karyawan dan Pecat Bos Keuangan

Perwakilan Facebook juga berkata bahwa perusahaannya berencana mengganti vendor dengan perusahaan lain. Namun perusahaan tak menjelaskan berapa banyak karyawan yang akan direkrut Meta guna menggantikan SDM ABM yang terdampak PHK.

Menurut CNBC, PHK ini terjadi ketika bisnis iklan online Facebook melambat karena meningkatnya inflasi di AS, perang di Ukraina, dan perubahan terkait privasi di iOS. Atas kendala ini, awal Mei lalu Meta berkata pihaknya menunda perekrutan karena pendapatan perusahaan ditaksir menurun pada kuartal II-2022.

ABM sendiri merupakan vendor yang digunakan oleh Meta, Google dan Adobe. Menurut laporan pendapatannya pada Desember 2021, ABM mempekerjakan 100.000 orang termasuk mereka yang bekerja di tiga perusahaan teknologi tersebut.

Menurut ABM, berkat ketiga klien besarnya itu, perusahaannya berkembang menjadi lebih besar.

Baca juga: Twitter PHK 100 Karyawan dan Tangguhkan Perekrutan

Microsoft juga PHK karyawan

Belum lama ini Microsoft juga dilaporkan melakukan PHK kurang dari 1 persen dari total karyawan perusahaan. Keputusan ini berdampak pada hampir 1.800 karyawan, karena total karyawan Microsoft mencapai 180.000.

PHK ini dilakukan karena Microsoft melakukan penyesuaian, baik dari segi bisnis maupun sumber daya manusianya, untuk menyongsong tahun fiskal yang baru.

"Kami memiliki sejumlah kecil eliminasi peran. Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata pihak Microsoft.

Baca juga: Tesla PHK Hampir 200 Karyawan

Perusahaan besutan Bill Gates ini mengungkapkan bahwa PHK ini tidak disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang memburuk. PHK kali ini murni karena Microsoft melakukan penyesuaian untuk memasuki tahun fiskal baru.

Selain Microsoft dan Meta, beberapa perusahaan teknologi juga memutuskan PHK karyawan, misalnya Netflix yang mem-PHK 30 karyawan, Twitter (100 karyawan) hingga Tesla yang kabarnya memberhentikan 200 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com