KOMPAS.com - Media sosial Twitter dilaporkan mengalami kebocoran data. Peretas alias hacker disebut mencuri data 5,4 juta akun, lalu menjualnya di forum online dengan 30.000 dollar AS atau setara Rp 449 juta.
Menurut laporan 9to5mac, data milik 5,4 juta akun pengguna Twitter yang dicuri meliputi detail kontak seperti nomor telepon dan alamat e-mail.
Detail kontak itu sekarang masih ditawarkan dijual di forum online bernama "Breach Forums". Hacker menggunakan akun bernama "Evil" untuk menjual 5.485.636 data nomor telepon dan alamat e-mail pengguna Twitter tersebut.
Hacker mengeklaim bahwa data tersebut meliputi pengguna Twitter dari kalangan selebriti, perusahaan, pengguna acak (random), dan lainnya.
Baca juga: Arti Kata “Kocak Gaming” yang Sering Digunakan di Twitter
Hacker tersebut juga menyertakan sample data curian. Situs pegiat privasi dan keamanan online, Restore Privacy pun mengunduh database sampel tersebut untuk verifikasi dan analisis.
Setelah diperiksa, menurut Restore Privacy, sampel dari seluruh data dicuri itu berasal dari pengguna di seluruh dunia dengan informasi profil publik, serta e-mail atau nomor telepon pengguna Twitter yang digunakan pada akun tersebut.
"Semua sampel yang kami lihat cocok dengan orang-orang di dunia nyata yang dapat dengan mudah diverifikasi dengan profil publik di Twitter," tulis laporan Restore Privacy.
Laporan Restore Privacy menyebutkan, hacker mencuri data pengguna dengan memanfaatkan kerentanan atau celah (vulnerability) Twitter yang ditemukan pada Januari 2022.
Kerentanan ini pertama kali dilaporkan pengguna "zhirinovskiy" dari HackerOne, sebuah platform bagi para hacker untuk mendapat uang dari bug bounty.
Kerentanan Twitter tersebut memungkinkan hacker memasukkan nomor telepon atau alamat e-mail, dan kemudian menemukan username Twitter (ID Twitter) terkait.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.