KOMPAS.com - Kehadiran platform digital di tengah-tengah kehidupan turut mengubah cara kita mencari uang.
Dulu, seseorang harus bekerja di kantor atau membuka usaha untuk mendapatkan uang. Kini, seseorang yang biasa disebut sebagai kreator konten (content creator) pun bisa mengisi pundi-pundi rupiah dengan melakukan siaran langsung (live streaming) di platform digital macam Twitch, TikTok, YouTube, Instagram, Boom Live, dan lainnya.
Para content creator di Indonesia pun mulai banyak yang mengandalkan live streaming tersebut untuk mendapatkan "cuan".
Baca juga: Filter “You’re a 10 but” Tengah Viral di TikTok, Begini Cara Menggunakannya
Dari deretan layanan yang menyediakan fitur live streaming, Twitch boleh dibilang menjadi salah satu pelopornya.
Platform ini mnejadi medium para streamer (sebutan orang yang melakukan live streaming di Twitch) dari kalangan gamer mengumpulkan uang.
Twitch lebih terkenal di kalangan para gamer karena sebagian besar konten video yang disajikan masuk ke dalam kategori game, baik itu game konsol, PC, ataupun mobile. Kendati begitu, Twitch juga bisa digunakan oleh streamer selain gamer.
Baca juga: Mengenal Twitch dan Bedanya dengan YouTube
Streamer yang memenuhi syarat, nantinya, bisa memonetisasi kanal Twitch mereka. Dengan begitulah, streamer dapat meraup pundi-pundi dari live streaming.
Besaran pendapatan atau gaji yang diterima pun beragam, dari berkisar 100 dollar AS (sekitar Rp 1,4 juta) hingga jutaan dollar AS. Pendapatan streamer itu berasal dari iklan serta rewards atau saweran dari penonton.
Cara Asian Andy menarik duit terbilang unik. Dis menggunakan speech recognition untuk mengubah pesan dari para penonton live streaming menjadi perintah suara untuk asisten pintar Alexa.
Baca juga: Berapa Gaji Karyawan Netflix, TikTok, Twitch, dan Spotify?
Para penonton pun iseng menyuruh Alexa menirukan macam-macam suara, seperti gonggongan anjing atau musik keras, untuk mengganggu tidur Andy saat sleep streaming. Dia pun terusik tiap kali ada saweran yang masuk. Namun, gangguan itu tak ubahnya menjadi berkah buat Andy.
Adapun saweran yang diberikan penonton adalah stiker. Masing-masing stiker itu ibarat uang dan memiliki nilai. Nantinya, streamer bisa mengekalim seluruh stiker hasil saweran tadi untuk dikonversi menjadi uang betulan.
Misalnya, di Twitch, satu stiker nilainya bisa 1- Bits (setara mata uang). Bila dikonversi, 1 Bits bernilai 0,01 dollar AS. Stiker paling mahal, nilainya 10.000 Bits atau sekitar 100 dollar AS (sekitar Rp 1,5 juta). Jadi, semakin banyak penonton yang memberikan rewards berupa stiker, maka semakin banyak pula uang yang didapat.
Skema live streming yang bisa mendatangkan uang ini pun ditiru oleh platform jejaring sosial lainnya. Sebut saja seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.
Baca juga: Twitch Uji Coba Fitur “Charity”, Bantu Streamer Kumpulkan Donasi
Meski telah lama dikenal sebagai platform video, YouTube diketahui pertama kali meluncurkan fitur live streaming pada 2015. Sementara Instagram dan TikTok baru meluncurkan fitur live streaming pada 2017 dan 2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.