“Begitulah episode adiksinya dimulai. Mulai melibatkan perasaan umumnya di tahap ini. Mulai gusar kalau enggak ada live streaming (dari streamer favoritnya), marah kalau tidak punya uang,” ujar Aulia kepada KompasTekno.
Baca juga: Kreator Instagram Bisa Dapat Uang dari Live Streaming, Ini Syaratnya
“Untuk memenuhi kebutuhan emosinya, dia (penonton) mulai konsumtif karena mendapat apreasiasi dari kreator dan menjadi level di atas viewers lain. (Ada rasa) menyenangkan,” imbuh Aulia.
Oleh karena itu, pola adiksi sepeti ini cukup khas dan mudah untuk diketahui dari aspek psikologis. Apalagi hal tersebut sudah menyangkut tentang kebutuhan dan kesenangan.
Penonton yang menerima apresiasi dari kreator ataupun streamer, seperti didengarkan, disapa, dipuji, dan sebagainya, membuat harga diri dan kepercayaan diri penonton tersebut meningkat.
“Kebutuhan dan kesenangan dalam hal ini, ya apresiasi dari followers-nya si kreator (penonton lain) atau apresiasi dari si kreatornya langsung, seperti didengarkan oleh kreator, disapa, dipuji. Harga diri dan kepercayaan dirinya naik,” tutup Aulia.
Baca juga: China Larang Anak di Bawah 16 Tahun Bikin Konten Live Streaming
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.